Di Depan Gatot Nurmantyo, Jokowi: Saya Panglima Tertinggi

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan kata sambutan dalam sidang kabinet paripurna, yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Okt 2017, 20:50 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 20:50 WIB
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Presiden Jokowi melakukan hormat saat upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Halaman Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Minggu (1/10). Hadir dalam upacara ini jajaran menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI dan Kapolri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan posisinya sebagai panglima tertinggi di Republik ini. Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan kata sambutan dalam sidang kabinet paripurna, yang juga dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Sebagai kepala pemerintahan, sebagai kepala negara, sebagai panglima tertinggi Angkatan Darat, Laut, dan Udara, saya ingin perintahkan kepada Bapak/Ibu/Saudara sekalian, fokus pada tugas masing-masing," ujar Jokowi di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

Dia mengingatkan para menteri dan pimpinan lembaga untuk tidak sembarangan berkata. Terlebih, perkataan tersebut dapat membuat kegaduhan di masyarakat.

"Politik harus kondusif, jangan bertindak dan bertutur kata yang membuat masyarakat bingung dan khawatir," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi juga meminta agar masalah antara kementerian dan lembaga segera diselesaikan di tingkat Menko. Apabila tidak selesai di tingkat Menko, maka perlu diselesaikan di tataran Wakil Presiden.

"Semua permasalahan antarlembaga dan kementeriaan, selesaikan secara kondusif. Bahas di tingkat Menko, belum selesai juga di tingkat Wapres. Belum selesai, bisa ke saya," tegas Jokowi.

 

Gaduh

Sebelumnya, isu 5.000 senjata mencuat dari ucapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Saat itu, Gatot menyebut ada institusi yang hendak menyuplai senjata tersebut secara ilegal.

Mendadak sontak, pernyataan ini membuat gempar seiring isu paham komunis yang berkembang dan menimbulkan spekulasi publik tentang kebangkitan PKI. Wiranto sendiri sudah menjelaskan kabar ribuan senjata tak bertuan tidak tidak benar.

Sementara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan, apa yang disampaikannya terkait kasus pembelian 5.000 senjata ilegal hanya boleh diinformasikan lebih lanjut kepada Presiden Jokowi.

Gatot mengaku telah melaporkan semua informasi yang diketahuinya hanya kepada Presiden Jokowi.

"Saya hanya lapor ke Presiden. Itu aja. Tanggapan Presiden enggak bisa saya sampaikan dong, kan tanggapan Presiden," ujar Gatot Nurmantyo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya