PBNU: Pilkada Jatim Jangan Sampai Rusak Kelompok Tahlilan

PBNU mengkhawatirkan Pilkada Jatim 2018 menyebabkan perpecahan. Hal itu terjadi di beberapa pilkada sebelumnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Okt 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2017, 20:30 WIB
Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Suwadi P Pranoto memberikan keterangan pers. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Suwadi P Pranoto memberikan keterangan pers. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Suwadi P Pranoto meminta warga NU menyikapi Pilkada Jawa Timur dengan bijaksana. Ia berharap masyarakat tidak terpecah belah meski berbeda pilihan.  

"Berkompetisi secara sehat, baik di Jatim atau di Papua. Jangan sampai merusak kelompok tahlilan, jangan sampai karena pilkada majelis taklimnya pecah," tutur Suwadi di kawasan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2017).

Jawa Timur merupakan salah satu basis NU. Menurut Suwadi, warga NU harus ikut menyalurkan suaranya berdasarkan hati nurani. Jangan mendahulukan syahwat yang akhirnya menjerumuskan dalam amarah.

"Bersaing dengan sehat. Majelis taklim jangan dicampur adukan dengan pilkada," jelas dia.

Ia mengatakan masyarakat perlu mengerti makna tirakat, yakni mengendalikan diri baik hati dan pikiran. Apalagi belakangan ini momen Pilkada diwarnai oleh berbagai isu yang dapat memecah belah bangsa.

"Orang yang berpolitik semata-mata memakai syahwatnya, itu sekadar makhluk yang berakal tapi bukan manusia. Tirakat bisa dilatihkan," Suwadi menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya