Jokowi: Waspadai Kampanye Ganti Pancasila di Media Sosial

Upaya mengganti Pancasila dikampanyekan dengan halus. Jokowi menyebut gagasan semacam itu banyak memanfaatkan berkembangan teknologi.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2017, 10:33 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 10:33 WIB
Jokowi Sambut Pangeran Khalid di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat pada ancaman pemecah belah bangsa. Salah satunya, kata dia, dari pihak yang ingin mengganti ideologi negara.

"Masih ada pihak-pihak yang terus berupaya ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi lain," kata Jokowi dalam sambutannya pada peringatan HUT Ke-58 Pemuda Pancasila sekaligus penutupan Rapat Pimpinan Paripurna PP, di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu 28 Oktober 2017 malam.

Menurut Presiden, upaya-upaya tersebut dilakukan dengan cara halus. Penyebarannya memanfaatkan perkembangan teknologi.

"Infiltrasi itu dilakukan secara masif dengan gambar-gambar dan video-video yang disebar melalui media sosial," katanya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/10/2017).

Joko Widodo meminta masyarakat menyadari Indonesia adalah negara besar. Penduduknya terbanyak ketiga di dunia dan kaya sumber daya alam.

Indonesia, lanjut dia, memiliki 17.000 pulau, 714 suku bangsa, serta 516 kabupaten dan kota sebagai daerah otonom.

"Indonesia sangat besar dan beragam, sehingga NKRI harus terus dijaga," ucapnya, menegaskan.

Salah satu caranya dengan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara.

"Saya harapkan kepada Pemuda Pancasila, sebagai ormas yang bernama Pancasila, menjadi salah satu organisasi yang terus mengawal Pancasila," kata Jokowi.

Hadir pada acara tersebut antara lain, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta anggota DPR RI dari Partai Golkar yakni Bambang Soesatyo dan Robert Kardinal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya