Badai Dahlia Sampai di Selat Sunda, Kemarin

Sikon tropis Dahlia telah sampai di Selat Sunda Kamis 30 November 2017 yang mengakibatkan tinggi gelombang di selat itu mencapai 6 meter.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 01 Des 2017, 09:03 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 09:03 WIB
Badai Dahlia Mulai Serang Bengkulu
Badai Dahlia yang merupakan bagian dari siklon tropis mulai menyerang Bengkulu yang ditandai hujan lebat dan angin kencang (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Banten - Sikon tropis Dahlia telah sampai di Selat Sunda Kamis 30 November 2017. Badai ini mengakibatkan tinggi gelombang di selat tersebut mencapai enam meter.

"Untuk Badai Dahlia sendiri bergerak ke arah tenggara, dengan kekuatan sampai 40 knot atau 75km/jam. Betul, ada sikon tropis Dahlia (di Selat Sunda)," kata Trian Asmara Hadi, prakirawan BMKG Serang, melalui sambungan selulernya, Kamis.

Badai Dahlia mengakibatkan hujan lebat dan angin kencang di wilayah Banten, Lampung, Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Kondisi ini sangat membahayakan, terutama di perairan.

"Jelas membahayakan, dari kecepatan angin saja 40 knot di lautan, tinggi gelombang mencapai 6 meter," Trian menjelaskan.

Ketinggian gelombang di Selat Sunda bagian selatan mencapai 4-6 meter. Sedangkan di bagian utaranya mencapai 2,5-3,5 meter karena Badai Dahlia.

"Kalau Anyer sebaiknya (wisatawan) untuk berhati-hati, cenderung anginnya kencang dan gelombang tinggi," Trian menerangkan.

Badai Cempaka

Sebelumnya, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Indonesia akibat amukan siklon tropis atau badai Cempaka pada 27-29 November 2017. Badai Cempaka bahkan mengakibatkan bencana yang cukup besar di 28 kabupaten/kota dalam tiga hari terakhir.

"Posisi siklon tropis Cempaka yang begitu dekat dengan daratan di 23 kilometer selatan Pacitan menyebabkan hujan ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis 30 November 2017 malam.

Curah hujan yang turun termasuk ekstrem. Di Pacitan, Jawa Timur, curah hujan tercatat 383 mm per hari, dan di Yogyakarta 286 mm per hari. "Bayangkan, biasanya hujan sebulan hanya dijatuhkan sehari," tutur Sutopo.

Sudah pasti sungai dan anak-anak sungainya beserta drainase yang ada tidak akan mampu menampung aliran. "Itulah yang menyebabkan banjir besar khususnya di Wonogiri, Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, Klaten, dan Pacitan," ia menambahkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya