PPP Pertimbangkan Visi Misi Khofifah untuk Maju Pilgub Jatim

Khofifah memaparkan visi misi tentang tingginya kemiskinan pedesaan dan ketimpangan di Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Des 2017, 04:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 04:30 WIB
Khofifah
Khofifah dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) dan Halaqah para Kyai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Surabaya Jawa Timur, Minggu (3/12/2017) petang.

Acara tersebut dihadiri ketum PPP Romahurmuzy dan pengurus DPP, ketua DPW PPP Jatim Musyaffak Noer dan jajaran pengurus DPW Jatim, serta seluruh ketua DPC PPP se-Jatim. Acara itu juga dihadiri sejumlah kiai sepuh di Jatim.

Pada acara Rapimwil PPP kali ini, Khofifah memaparkan visi misi tentang tingginya kemiskinan pedesaan dan ketimpangan di Jawa Timur. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Jatim ternyata tidak berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.

“Hari ini kontribusi PDRB. Jatim 15 persen seluruh Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas rata rata, tetapi kemiskinan Jatim di atas rata rata nasional. Ketimpangan Jatim di atas rata-rata nasional,” tutur Khofifah.

Dia menegaskan, jika dirinya dipercaya menjadi Gubernur Jatim, dia akan berupaya keras mengentas kemiskinan yang rata - rata dialami oleh warga di pedesaan.

“Mohon maaf, mereka yang alami adalah warga NU yang ada di desa,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Ketua umum DPP PPP Romahurmuziy menuturkan, PPP tidak asal memilih calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung, termasuk Jawa Timur (Jatim). Calon kepala daerah yang diusung harus bisa memenuhi kriteria yang ditentukan oleh PPP.

“Karenanya kita harus lampaui fase ini agar kita berjalan sesuai dengan aturan yang ada,” tutur pria yang akrab disapa Romi ini.

 

Kriteria Calon

Dia mengatakan, PPP memberikan kriteria 4 Tas plus 1 kepada calon yang di usung partainya. ”Tas yang pertama, harus punya integritas. Faktor integritas sangat penting, mengingat banyaknya kepala daerah yang terlibat persoalan hukum sejak pilkada langsung digelar tahun 2008,” katanya.

Tas yang kedua, lanjutnya, adalah kapasitas. Banyak orang yang sudah duduk sebagai kepala daerah tidak bisa berbuat apa-apa. “Bagaimana dia tahu kemaslatan umat kalau konsep saja tidak punya,” ucapnya.

Ketiga, yaitu akseptabilitas. “Mungkin dia punya visi misi luar biasa, bersih, punya modal dan elektabilitas tinggi, tapi tidak bisa diterima oleh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Tas yang keempat, tambahnya, yaitu elektabilitas. Meski sudah memiliki tiga Tas itu, namun tidak ada gunanya jika calon tersebut tidak dikenal masyarakat. “Ada istisyaroh dan istiqharah. Setelah istisyaroh, kita butuh suara langit dari kiai seperti apa,” katanya.

Sedangkan satu Tas lagi, Romy menyebut sebagai tas istimewa, yakni spiritualitas. “Karena kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang haknya diberikan oleh Allah SWT secara langsung, yaitu hak prerogatif, maka harus ditaati,” ujarnya.

PPP masih akan mempertimbangkan visi dan misi Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon gubernur untuk diusung pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018.

Dia menambahkan, visi dan misi yang telah disampaikan Khofifah selanjutnya akan dibuat padangan umum oleh DPW PPP Jatim melalui Rapimwil tersebut, yang akan dikumpulkan di Dewan Pimpinan Pusat PPP untuk kemudian diputuskan.

"Selambat-lambatnya kami akan mengumumkan keputusan rekom pasangan calon Pilkada Jatim 2018 pada minggu kedua bulan Desember," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya