4 Ketegasan Jokowi Dukung Kemerdekaan Palestina

Pernyataan Donald Trump yang mengklaim sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel menuai kecaman. RI menolak tegas. Ini kata Jokowi.

oleh Muhammad Ali diperbarui 07 Des 2017, 15:09 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 15:09 WIB
Jokowi: Saat Ini Rakyat Palestina Makin Tak Berdaya
Kata Jokowi, banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Dalam pidatonya di Diplomatic Reception Room, Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Presiden Joko Widodo pun mengecam keras sikap Trump tersebut. Dia meminta AS agar mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," ujar Jokowi di Istana Bogor Jawa Barat, Kamis (7/12/2017).

Permasalahan Yerusalem tak terpisahkan dengan kemerdekaan Palestina. RI juga telah bersikap sesuai dengan UUD 45. Dalam UUD 45 disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapus karena tidak sesuai perikemanusiaan dan perikeadilan.

Tak hanya tertera dalam UUD 45, sikap tegas RI juga acap disampaikan Presiden Jokowi. Apa saja pernyataan itu? Berikut ulasannya.

1. RI Konsisten Perjuangkan Palestina

Jokowi menegaskan sikap Indonesia dalam isu Palestina. Ia mengatakan, posisi Indonesia tidak pernah berubah.

"Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten dengan rakyat Palestina memperjuangkan haknya," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Kamis (7/12/2017).

Hal itu merespons putusan Presiden Trump yang menyatakan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Jokowi menyebut langkah Trump sebagai pengakuan sepihak. Ia meminta lembaga internasional mengambil tindakan tegas.

"Saya meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," Jokowi berujar.

Dalam beberapa kali kesempatan, Jokowi kerap memberikan dukungan pada Palestina. Bahkan, dalam janji kampanye saat Pemilihan Presiden 2014, ia menegaskan akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

 

2. Diplomasi RI Bela Palestina

Indonesia telah menampung 1.806 imigran dan mengirimkan bantuan kemanusiaan serta membangun sekolah-sekolah di Myanmar. Selain itu, RI juga memberikan dukungan penuh pada kemerdekaan Palestina dengan membuka Konsulat Kehormatan di Ramallah, dan terus mendorong ASEAN dan PBB mendukung kemerdekaan Palestina.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPD dan DPR.

"Indonesia juga mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsa bulan Juli 2017. Diplomasi Indonesia bergerak membela rakyat Palestina, antara lain dengan mengusulkan proteksi internasional di Kompleks Al-Aqsa," ujar Jokowi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017.

Jokowi membeberkan sejumlah capaian pemerintah dalam bidang diplomasi internasional.

"Salah satu keaktifan dan kepemimpinan Indonesia ditunjukkan dengan mendorong Myanmar untuk menyelesaikan konflik di Rakhine state melalui pembangunan yang lebih inklusif, menghormati HAM, dan melindungi semua komunitas," kata Jokowi.

Dalam diplomasi ekonomi, ucap Jokowi, mesin diplomasi juga terus bergerak menggarap pasar-pasar nontradisional di Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Selama setahun ini, PT INKA berhasil mengekspor 150 gerbong kereta api ke Bangladesh, PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat CN 235 ke Senegal dan Thailand.

3. Tetap Bersuara Keras

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, sikap Indonesia kepada dunia akan keras jika sudah terkait dengan masalah atau nasib bangsa Palestina.

"Kalau Palestina tertekan, statement kita keras, karena itu kenyataan di sana berdasar dari Dubes kita di Palestina. Itu adalah pelanggaran berat HAM ya kita sampaikan kepada dunia," kata Jokowi di Pondok Pesantren Assunniyyah, Jember, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agustus 2017 malam.

Presiden menyebutkan, Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. "Ini adalah kekuatan dan potensi yang kita miliki," kata Jokowi, seperti dikutip dari Antara, Minggu (13/8/2017).

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dengan 250 juta penduduk, 714 suku, 1.000 lebih bahasa lokal, dan 17.000 pulau.

"Ini harus dijaga agar ke depan bangsa ini semakin maju, sejahtera, dan rakyat bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan tentram dan makmur," tegas Presiden.

 

4. Peran Penting RI

Sejumlah kepala negara dan juga menteri yang merupakan anggota dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berkumpul di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada 6-7 Maret 2016 untuk menyelesaikan isu terkait Palestina dan Al Quds Al-Sharif atau Yerusalem.

Dalam sesi konferensi pers terakhir, Presiden Jokowi kembali menyerukan pentingnya topik Palestina dan Al Quds Al-Sharif.

"Topik Palestina sangat penting bagi Indonesia," ia menjelaskan dalam pidatonya.

Menurut Jokowi, Konferensi Tingkat Tinggi merupakan refleksi dari kompetensi Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan juga usaha lebih lanjut untuk merealisasikannya.

"Palestina adalah satu-satunya anggota dari Konferensi Asia Afrika yang belum merdeka. Karena itu, saya kembali menyerukan pentingnya untuk memberikan Palestina kemerdekaan yang sudah seharusnya mereka dapatkan," kata Jokowi.

"Kemerdekaan Palestina sudah dideklarasi sejak tahun 1998. Namun, Palestina belum menjadi anggota PBB dan masalah terkait dengan Israel belum menemukan titik terang," katanya.

Karena itu, Presiden Jokowi merasa Indonesia mempunyai peran penting untuk mempersatukan negara-negara Islam anggota OKI untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya