Presiden Turki: Yerusalem Ibu Kota Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak para pemimpin negara-negara muslim untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Palestina.

oleh Mevi Linawati diperbarui 14 Des 2017, 08:07 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 08:07 WIB

Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak para pemimpin negara-negara muslim untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Palestina. Pernyataan tersebut diungkapkan Erdogan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul.

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Kamis (14/12/2017), Erdogan juga menyampaikan kritik pedas kepada Amerika Serikat yang telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Washington dinilai sudah tidak pantas menjadi mediator perdamaian konflik Israel dan Palestina.

"Hari ini kami umumkan kami mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Dalam pandangan kami, Yerusalem adalah ibu kota negara Palestina. Saya mengajak negara lain untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina yang diduduki," tegas Erdogan.

Kritik serupa juga disampaikan Presiden Iran Hassan Rouhani. Dia menyebut Washington tidak akan pernah menjadi mediator yang jujur karena keberpihakannya kepada Israel.

Sementara Sekjen OKI Yousef bin Ahmad al-Othaimeen menegaskan, 57 negara-negara muslim yang hadir pada KTT Luar Biasa OKI mengutuk langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya