Jokowi Cabut Status Tanggap Darurat Gunung Agung

Presiden Jokowi menegaskan, status Gunung Agung masih Awas atau berada di Level IV.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Des 2017, 22:07 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 22:07 WIB
Sunrise Gunung Agung di Bali
Gunung Agung mengembuskan asap saat matahari terbit (sunrise) terlihat dari Kintamani, Bali, Rabu (13/12). Visual Gunung Agung tampak cerah, asap yang keluar dari kawah gunung itu masih rutin keluar meski tidak secara menerus. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Denpasar - Status tanggap darurat Gunung Agung dicabut. Keputusan itu diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Wisma Wedhapura Sanur, Denpasar, Bali.

Jokowi pun memaparkan alasan pencabutan status darurat bencana Gunung Agung itu.

"Karena sudah tidak diperlukan lagi," kata Presiden, Jumat malam, (22/12/2017)

Kendati begitu, dia menjamin pengungsi tetap akan ditangani dengan baik. Hal-hal yang berkaitan dengan bencana erupsi Gunung Agung sudah disiapkan dengan baik.

"Pengungsi tetap ditangani dengan baik. Proses-proses yang berkaitan dengan Gunung Agung nanti jika dilihat akan erupsi, step-step manajemen evakuasi sudah disiapkan. Keselamatan tetap utama," ujar Jokowi.

 

Status Masih Awas

Sunrise Gunung Agung di Bali
Gunung Agung mengembuskan asap saat matahari terbit (sunrise) terlihat dari Kintamani, Bali, Rabu (13/12). Visual Gunung Agung tampak cerah, asap yang keluar dari kawah gunung itu masih rutin keluar meski tidak secara menerus. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Presiden Jokowi menegaskan, status Gunung Agung masih Awas atau berada di Level IV. Radius zona bahaya berada 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.

"Jangan sampai di-image-kan seluruh Bali (berstatus Awas)," kata dia.

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta kepada awak media agar memberitakan segala hal yang baik mengenai Bali.

Dia pun mengaku melihat langsung bagaimana Pantai Kuta di Bali tetap ramai dikunjungi wisatawan. Hal itu pula yang menggerakkannya untuk menggelar rapat terbatas di Bali.

"Mengapa rapat terbatas di Bali, untuk menyampaikan kepada turis, wisatawan, bahwa Bali aman dan kita harapkan target turis yang datang ke Indonesia terutama Bali sesuai target yang kita hitung," ujar Jokowi.

Jokowi Jalan-Jalan di Kuta

Jokowi
Jokowi jalan-jalan di Pantai Kuta. Ini menandakan Bali aman dan masyarakat tidak perlu khawatir untuk menghabiskan libur di Pulau Dewata (Istimewa)

Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan kerjanya ke Bali usai menghadiri peringatan Hari Ibu di Lapangan Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.‎

Setibanya di hotel tempatnya bermalam, selama berada di Bali, Jokowi tak langsung beristirahat. Dia memilih untuk berjalan kaki menuju Pantai Kuta yang berjarak sekitar 100 meter dari hotel.

Tiba di pantai pada pukul 17.30 Wita, Presiden berjalan menyusuri Pantai Kuta bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Selama menyusuri pantai, Presiden menyapa para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kunjungan Jokowi ke Pantai Kuta memberikan sinyal jika kondisi Bali aman. Dengan demikian, diharapkan wisatawan tak ragu untuk berlibur di Bali.

"Sore hari ini saya berada di Pantai Kuta di Pulau Dewata Bali, Bali aman. Dan wisatawan kalau kita lihat ini di Pantai Kuta sangat ramai sekali," Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun tak lupa mengajak masyarakat untuk menghabiskan waktu berlibur di Bali.

"Jadi kalau ingin berwisata di Pulau Bali dalam liburan ini silakan datang ke Bali," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, di Bali.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya