Liputan6.com, Jakarta - Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding mengundurkan pelaksaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) guna membahas pergantian ketua umum pengganti Oesman Sapta Odang (OSO). Sejatinya, Hanura kubu Sudding menggelar Munaslub di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu malam 17 Januari 2018.
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengaku hingga malam tadi pihaknya tidak mendapatkan tempat untuk menggelar Munaslub. Hingga ia memutuskan bahwa acara tersebut diundur.
"Ada beberapa hal yang memang perlu kami siapkan secara matang. Dan memang tempatnya juga di sini itu tidak memungkinkan karena ball roomnya itu dipakai pihak salah satu bank," kata Sudding di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Advertisement
Menurut Sudding, Munaslub tetap akan digelar di kantor DPP Partai Hanura, Bambu Apus, Jakarta Timur pada Kamis (18/1/2018).
"Fix, besok kami akan laksanakan Munaslub karena itu sudah keputusan kawan-kawan, kita tadi rapatkan," ucap Sudding.
Sudding pun mengklaim bahwa Munaslub yang digelar kubunya untuk memilih Ketua Umum akan dihadiri oleh unsur pembina hingga Ketua Dewan Penasihat partai. Bahkan, ia mengaku sudah mendapat restu dari Wiranto.
"Dia (Pak Wiranto) sudah menyampaikan akan dihadiri unsur pembina, ketua dewan penasihat dan juga dari unsur dewan kehormatan, dan mayoritas seluruh pengurus BPH dan juga anda lihat sendiri bagaimana DPC-DPC Partai Hanura se-Indonesia sudah datang, juga ketua DPD dan sekretarisnya," terang Sudding.
Didukung 27 DPD
Sebelumnya, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding urung digelar tadi malam. Kader Hanura Dadang Rusdiana menyatakan Munaslub ditunda hari ini, Kamis 18 Januari 2018.
Dadang menyebut penyelenggaraan itu akan dilaksanakan di Kantor DPP Partai Hanura, Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Sehingga waktu pun bergeser ke hari besok jam 08.00 WIB untuk persiapan tempat," ucap Dadang kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Menurut dia, Munaslub tidak menyalahi aturan dengan didukung sebanyak 27 DPD di Indonesia. Itu sudah berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Hanura.
"Kita tidak boleh surut, sudah ada 27 DPD dan konstitusi AD/ART itu sudah mencukupi Munaslub," ujar dia.
Dia beralasan jika tidak diselenggarakan Munaslub dapat berakibat fatal untuk partai. "Terjadi kekecewaan yang meluas ke depan bisa jadi Hanura bisa menghilang," jelas Dadang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement