Beginilah Kondisi Warga Desa Terpencil di Maluku

Agar dapat beraktivitas di luar desanya, warga dari tiga belas desa tersebut tak punya pilihan lain kecuali menyeberangi Muara Sungai Tala.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 25 Jan 2018, 09:10 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 09:10 WIB

Fokus, Maluku - Pemandangan sekelompok orang yang menyebrangi sungai telah berlangsung selama puluhan tahun di Kecamatan Kilmuri, Seram bagian timur, Maluku. Di kecamatan ini, sebanyak tiga belas desa terpisah-pisah oleh Sungai Tala dan tak memiliki jembatan.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (25/01/2018), agar dapat beraktivitas di luar desanya, warga dari tiga belas desa tersebut tak punya pilihan lain kecuali menyeberangi Muara Sungai Tala yang lebarnya mencapai ratusan meter dan langsung menyatu dengan laut.

Tak jarang warga harus berenang karena air laut pasang saat mereka sedang berada di tengah-tengah sungai. Jika air laut pasang, anak-anak sekolah harus digendong oleh orang tua mereka ataupun warga lainnya. Kondisi ini sudah berlangsung dari generasi ke generasi.

"Sebab mau tidak mau harus berenang, karena disini tidak ada jalan dan jembatan," kata seorang warga.

Tak hanya jembatan, di Kecamatan Kilmuri juga hampir tidak ada fasilitas jalan penghubung antar desa. Kondisi ini membuat warga menggunakan jalur pantai sebagai jalan utama menuju ke desa lainnya.

Warga berulang kali mengusulkan pembangunan jembatan, namun hingga kini belum terealisasi. Padahal sudah ada warga yang tewas saat berusaha melintasi sungai. Kilmuri adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Seram bagian timur yang belum tersentuh pembangunan baik jalan, jembatan, listrik, jaringan telekomunikasi serta fasilitas kesehatan dan pendidikan yang layak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya