Di Tahanan, Setya Novanto Harus Cuci Piring seperti Anak Kos

Setya Novanto mengungkap kesan-kesannya selama menjadi tahanan di KPK. Ia mendapat pengalaman-pengalaman baru.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Jan 2018, 12:37 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 12:37 WIB
Ekspresi Serius Setya Novanto Dengarkan Kesaksian Mantan Manager HP Enterprise Services
Terdakwa dugaan korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto tersenyum saat menyimak keterangan saksi Charles Sutanto Ekapradja pada sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (22/1). Sidang menghadirkan sejumlah saksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP, Setya Novanto, punya kesan menarik selama mendekam di tahanan KPK. Ia merasa seperti menjadi anak kos.

Mantan Ketua DPR RI ini menyatakan kini dia merasakan diri menjadi rakyat biasa.

"Sekarang rakyatlah. Sekarang kita berbagi (dengan tahanan lain), mengepel, nyapu, nyuci piring," ujar dia sebelum sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).

Setnov kini berbagi tugas membersihkan rutan bersama-sama tahanan lain. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku dirinya kebagian piket mencuci piring.

"Saya bagian cuci piring sajalah," kata dia.

Selain berbagi tugas membersihkan area rutan, dia juga mengaku kerap berbagi makanan dengan tahanan lain. Mereka berbagi rasa jika diberikan makanan enak saat dibesuk oleh sanak saudara masing-masing.

"Kita biasa sharing makanan yang dibawa keluarga. Sama-sama berbagi. Kan sama-sama susah," kata Novanto.

 

Janji Buka-Bukaan

Setya Novanto
Terdakwa dugaan korupsi proyek e-KTP Setya Novanto saat mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/1). Sidang beragendakan mendengar keterangan enam orang saksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Setya Novanto janji buka-bukaan soal kasus e-KTP. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari pengajuan diri sebagai justice collaborator atau terdakwa yang membantu mengungkap kasus yang melibatkan dirinya.

Selama ini, Setya Novanto selalu bungkam dan mengaku tidak terlibat kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya