Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri, di kantor sementara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Gambir, Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan merespons namanya disebut-sebut di sidang megakorupsi e-KTP atau KTP Elektronik.
Langkah ini adalah respons dari pengurus, anggota fraksi, dan beberapa dewan pimpinan daerah Partai Demokrat terkait nama SBY yang diseret-seret di sidang e-KTP.
"Pak SBY ikut dong," ujar Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Hinca Pandjaitan, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (6/2/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, sebelum beranjak ke Bareskrim, SBY akan memberikan pernyataan perihal laporannya di kantor DPP. Kemudian akan menengok sebentar ke Kampung Melayu, melihat kondisi banjir. Baru menuju Bareskrim.
"Kalian akan dapat langsung speech dari beliau," jelas Hinca.
Ini bermula dari pernyataan tim pengacara Setya Novanto yang menyebut proyek e-KTP adalah milik pemerintahan SBY.
Karena itu, saat sidang berjalan, tim penasihat hukum Setya Novanto, Firman Wijaya bertanya kepada saksi Mirwan Amir yang merupakan mantan Wakil Ketua Banggar DPR dari Fraksi Demokrat soal ini.
Pada sidang Kamis, 25 Januari 2018, Firman Wijaya bertanya kepada Mirwan Amir, apakah proyek e-KTP ada kaitannya dengan pemenangan Pemilu 2009.
"Memang itu program dari pemerintah," ujar Mirwan menjawab pertanyaan Firman di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Kemudian, Firman mempertegas dengan menanyakan siapa pemegang pemerintahan pada 2009. Dengan tegas, Mirwan menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat.
"Susilo Bambang Yudhoyono," kata dia.
Â
Isi Persidangan
Adapun SBY telah hadir sekitar Pukul 11.15 WIB di kantor DPP Demokrat. Tak lama berselang putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyusul hadir.
Firman kembali bertanya apakah Mirwan Amir sempat mendapat intervensi terkait program e-KTP. Mirwan menjawab tidak. Kemudian, Firman bertanya kembali apakah Mirwan sempat berkomunikasi dengan SBY soal e-KTP.
"Tidak pernah, tapi saya dengar saran dari Pak Yusnan Solihin bahwa program e-KTP ini ada masalah. Karena itu Pak Yusnan membuat surat yang ditujukan kepada pemerintah. Saya juga percaya dengan Pak Yusnan kalau memang program ini tidak baik, jangan dilanjutkan," kata dia.
Mirwan menyebutkan, Yusnan Solihin, yang merupakan pengusaha sekaligus politikus Partai Gerindra sudah melihat kejanggalan dalam proses e-KTP. Berdasarkan pernyataan Yusnan, Mirwan mengaku sudah menyampaikan kejanggalan e-KTP kepada SBY.
"Pernah saya sampaikan bahwa program e-KTP ini lebih baik tidak dilanjutkan," kata dia.
Mirwan mengaku menyampaikan hal tesebut langsung kepada SBY di Cikeas. Namun, SBY memerintahkan untuk melanjutkan proyek tersebut.
"Tanggapan dari Bapak SBY bahwa ini untuk menuju Pilkada, jadi proyek ini harus jalan terus," kata dia.
Advertisement