Normalisasi Sungai, Sandi: Bukan Digusur, Warga Pindah Sendiri

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah provinsi akan melanjutkan program normalisasi sungai.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Feb 2018, 21:58 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 21:58 WIB
Sandiaga Uno
Wakil Gubernur Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Nanda Pernada putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah provinsi akan melanjutkan program normalisasi sungai. Untuk mewujudkannya, DKI akan menggeser rumah yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS). Namun, dia memastikan tidak akan ada penggusuran.

Dia ingin warga pindah dengan sukarela.

"Mereka enggak digusur ya karena mereka akan pindah sendiri. Karena mereka ikut dalam program penataan (sungai)," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Selasa (6/2/2018) malam.

Sandiaga Uno mencontohkan warga Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur yang sepakat akan melepas lahan mereka untuk pemasangan turap normalisasi sungai.

"Seperti di kampung arus mereka sepakat dilepas tanahnya ke pemerintah, sehingga ada akses sehingga kita bisa memasang sheet pile," ucap Sandiaga.

Nantinya, lanjut dia, warga yang sukarela pindah dari pinggir sungai itu minta dipindah ke rusun dekat lokasi rumah lama mereka.

"Mereka maunya dicariin rumah susun di sekitar situ, karena kalau di deket cawang itu ada beberapa rusun yang mungkin bisa kita relokasi mereka," ujar Sandiaga Uno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dimulai Tahun Ini

Anies-Sandi Targetkan Angka Kemiskinan DKI Turun 1 Persen
Kondisi pemukiman kumuh yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (2/2). Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, angka kemiskinan di Jakarta saat ini sudah mencapai 3,77 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sandiaga menyebut normalisasi dan penggeseran rumah warga akan dimulai tahun ini. Namun, dia mengakui masih banyak wilayah yang belum mau melepas lahan untuk normalisasi.

"Tapi di daerah lain yang warganya di situ, harus kita yakinkan bahwa mereka itu salah. Untuk memastikan bahwa programnya itu bisa berjalan kita ada program penataan tapi tentunya hars dapat dukungan dadi warga," kata Sandi.

"Jadi (ada) masyrakat keukeuh enggak mau (pindah) karena, kita ketok ketok gamau dievakuasi karena merasa sudah terbiasa. Nah ini chalenge buat kita, tantangan buat kita," lanjut dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya