Liputan6.com, Jakarta Korban tewas kecelakaan bus di Tanjakan Emen bertambah. Kepolisian saat ini masih terus mendata korban tersebut.
"Tercatat 27 korban meninggal dunia. Saat ini sedang pendataan," kata Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (10/2/2018).
Baca Juga
Korban sebagian dievakuasi ke Rumah Sakit Ciereng dan ke Puskesmas. Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Prahoro mengatakan, dugaan sementara kecelakaan maut tersebut karena diduga sistem pengereman bus blong.
Advertisement
"Diduga sistem pengeremen bus blong," ujar , Sabtu (10/2/2018).
Meski demikian, Polda Jawa Barat menurunkan tim Road Accident Rescue and Traffic Accident Analysis (RAR-TAA), untuk memastikan penyebab kecelakaan Tanjakan Emen. Tim akan diturunkan malam ini.
"Malam ini langsung diturunkan. Sistem kerjanya menggunakan teknologi PC Crash untuk mengetahui gambaran saat terjadi kecelakaan," kata Prahoro.
Proses penyelidikan penyebab pasti kecelakaan akan menggunakan drone guna analisa kecelakaan dan bidang-bidang yang ada di sekitarnya.
"Nantinya akan mengunakan drone untuk memotret dan merekam lokasi kecelakaan Tanjakan Emen, nanti bisa diketahui secara visual sebelum dan sesudah kecelakaan. Namun karena kondisinya malam jadi kita lihat nanti, jika tidak memungkinan dilanjut besok," ucap Prahoro.