Tragedi Umrah: 6 Jemaah Indonesia Meninggal Kecelakaan Bus di Arab Saudi

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan maut yang melibatkan bus rombongan jemaah umrah Indonesia terjadi di Arab Saudi pada Kamis, 20 Maret 2024, pukul 13.30 waktu setempat (17.30 WIB). Peristiwa nahas ini terjadi di Wadi Qudaid, sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah, di jalur Madinah-Makkah. 

Akibat kecelakaan tersebut, enam jemaah umrah Indonesia meninggal dunia dan empat belas lainnya mengalami luka-luka. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah langsung bergerak cepat memberikan bantuan dan memastikan perawatan bagi para korban.

Informasi awal menyebutkan bahwa bus yang membawa rombongan jemaah umrah tersebut terlibat dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Detail mengenai penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwenang Arab Saudi. 

Namun, berdasarkan keterangan sopir bus, rombongan sedang berdzikir saat kecelakaan terjadi. Sopir, Rizal, mengungkapkan, "Jalan pelan kita, lagi shalawatan, kita jalan 20 km per jam, kaget saya, udah sempet berhenti saya (sebelum ditabrak)." Bus yang mereka tumpangi tiba-tiba ditabrak oleh sebuah truk, mengakibatkan kerusakan parah pada bagian depan bus.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah mengkonfirmasi kejadian ini dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa KJRI Jeddah menerima laporan kecelakaan pada pukul 17.30 WIB. Tim dari KJRI Jeddah langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk membantu para korban dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dalam proses evakuasi dan penyelidikan.

Sebanyak 20 jemaah umrah Indonesia menjadi korban dalam kecelakaan ini. Enam jemaah meninggal dunia, sementara empat belas lainnya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan. KJRI Jeddah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memastikan semua korban mendapatkan perawatan medis yang memadai. Proses evakuasi dan identifikasi korban dilakukan dengan cepat dan efisien. Jenazah para korban yang meninggal dunia akan dipulangkan ke Indonesia setelah proses administrasi selesai.

Para korban luka-luka dirawat di berbagai rumah sakit di sekitar Jeddah. KJRI Jeddah terus memantau kondisi kesehatan mereka dan memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga mereka. Pihak KJRI juga berkoordinasi dengan pihak keluarga korban di Indonesia untuk memberikan informasi terkini dan memfasilitasi proses kepulangan jenazah dan korban luka.

Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI menyatakan komitmen untuk memberikan pendampingan dan bantuan penuh kepada seluruh korban dan keluarga mereka. Proses repatriasi jenazah dan perawatan para korban luka akan difasilitasi sepenuhnya oleh pemerintah.

Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang Arab Saudi. Namun, berdasarkan informasi awal, kecelakaan diduga terjadi karena tabrakan antara bus yang membawa jemaah umrah dengan sebuah truk. Kondisi jalan dan faktor-faktor lainnya juga akan menjadi bagian dari penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan ini.

Pihak berwenang Arab Saudi akan merilis laporan resmi setelah penyelidikan selesai. Laporan tersebut akan memberikan detail lengkap mengenai penyebab kecelakaan dan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang Arab Saudi selama proses penyelidikan berlangsung.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan umrah. Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI dan KJRI Jeddah akan terus meningkatkan upaya untuk memastikan keselamatan dan keamanan para jemaah umrah Indonesia di Arab Saudi.