Liputan6.com, Pekanbaru - Duka mendalam masih menyelimuti Dameria Laoly. Kecelakaan maut truk pekerja PT Empat Res Bersaudara (ERB) pada 22 Februari 2025 merenggut nyawa suaminya, Marananta Zendrato serta 2 anaknya, Noel dan Aknel.
Matanya berurai air mata pada 5 Maret 2025 ketika didatangi petinggi PT Nusa Wana Raya (NWR). Meski mendapatkan santunan Rp60 juta, tatapannya terlihat kosong mengenang suami dan 2 anaknya yang pergi selamanya sejak kejadian di Sungai Segeti, Kabupaten Pelalawan.
Advertisement
Baca Juga
Sesekali, perempuan 33 tahun itu mengusap perutnya yang membuncit karena tengah hamil 7 bulan. Kecelakaan truk dimaksud membuat bayi dalam kandungannya kehilangan sosok ayah sebelum dilahirkan.
Kecelakaan di Sungai Segeti menewaskan 15 orang. Jumlah itu terdiri dari pekerja PT ERB sebagai sub kontraktor PT NWR, keluarga pekerja yang terdiri dari ibu rumah tangga, anak-anak hingga balita.
Saat kecelakaan truk terjadi, Dameria beserta 2 anaknya duduk di samping suaminya yang mengemudikan truk. Kecelakaan berlangsung cepat dan Dameria sudah berada di dalam air, terkurung di kabin truk.
Beruntung Dameria selamat setelah membuka pintu truk lalu berenang ke permukaan sungai. Dameria sempat melihat suaminya membuka pintu untuk kedua anaknya tapi tak kunjung berhasil.
"Saya ke permukaan setelah menelan banyak air, suami dan anak-anak saya tidak sampai ke permukaan," cerita Dameria.
Sang suami akhirnya ditemukan meninggal dunia oleh tim pencarian gabungan. Suami Dameria berada di kabin truk dan dievakuasi sehari setelah kejadian tersebut.
"Anak saya juga meninggal," Dameria menangis.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beri Semangat
Direktur PT NWR Muller Tampubolon memberikan semangat kepada Dameria menjalani kehidupan berikutnya. "Ibu harus kuat ya. Kami sangat berduka," ujar Muller.
Santunan yang diserahkan PT NWR berjumlah Rp314 juta. Jumlah itu, masing-masing Rp20 juta untuk keluarga korban meninggal dunia dan Rp2 juta kepada korban terluka ataupun selamat. Selain uang tunai, seluruh keluarga korban juga mendapat kain ulos.
"Hari ini kami PT NWR betul-betul dari hati yang sangat dalam berduka dan ingin sedikit membantu keluarga dan korban dengan menyalurkan santunan kepada keluarga korban," ujar Direktur PT NWR Muller Tampubolon.
Muller mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kecelakaan pada 22 Februari 2025 itu. Keluarga yang ditinggal diharapkan sabar dan tabah menjalani kehidupan selanjutnya.
"Kepada korban selamat semoga diberikan kesehatan, bagi anak-anak yang selamat semoga menjadi generasi yang berguna baik kepada keluarga bahkan juga negara," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pelalawan Husni Thamrin berterima kasih kepada PT NWR karena kepedulian terhadap para korban.
Husni berharap pihak perusahaan mau menanggung pendidikan para anak korban. Sebab, ada 3 anak yang keluarganya menjadi korban kecelakaan itu.
"Kami berharap manajemen PT NWR sekalipun yang terlibat adalah PT ERB , agar bisa menyekolahkan anak-anak korban sampai SMA, bahkan jika bisa anak-anak ini kemudian hari bisa bekerja di perusahaan," kata Husni.
Advertisement
