Kronologi Helikopter Polisi Disewa Sepasang Pengantin di Sumut

Temuan sementara, kejadian tersebut murni tindakan pribadi pilot dan kopilot dengan menyewakan helikopter polri ke sepasang pengantin.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2018, 12:10 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2018, 12:10 WIB
Tim Khusus Selidiki Kasus Pengantin Turun dari Helikopter Diduga Milik Polisi
Meski membentuk tim khusus, Kapolda Sumut yakin jika tidak ada komersialisasi aset negara dalam kasus pengantin turun dari helikopter milik polisi itu. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Polda Sumut menyampaikan hasil klarifikasi dugaan penggunaan helikopter Polri pada resepsi pernikahan di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Temuan sementara, kejadian tersebut murni tindakan pribadi pilot dan kopilot.

Tim klarifikasi yang dibentuk Polda Sumut menemukan fakta peristiwa ini bermula dari upaya pihak perwakilan pengantin bernama RG untuk menggunakan helikopter dalam resepsi pernikahan anaknya di Pematang Siantar, Minggu (25/2).

"Nah, ternyata si pemangku hajat dalam hal ini Bapak RG, yang ada di Siantar, dia menghubungi broker untuk mencari heli komersial. Namun pada saat dibutuhkan, heli komersial itu ternyata rusak," ujar Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto di Mapolda Sumut, Senin (5/2/2018).

RG yang merasa sudah membayar kepada broker tetap menuntut helikopter harus ada. Broker pun menghubungi seseorang berinisial A yang ternyata mengenal Iptu W, kopilot heli Baharkam Polri yang di-BKO-kan di Polda Sumut.

Iptu W kemudian menyampaikan permintaan A kepada pilot Iptu T. Dia ternyata menyatakan mau membantu. Alhasil, heli yang digunakan merupakan helikopter Polri.

"Karena mereka yang memegang kunci, sehingga pada saat itu dengan alasan pemanasan mesin, pengecekan flight radio. Karo Ops menanyakan tidak dijawab. Oleh karena itu, ini adalah betul-betul merupakan tanggung jawab pribadi," jelas Agus.

 

Inisiatif Pilot

Tim Khusus Selidiki Kasus Pengantin Turun dari Helikopter Diduga Milik Polisi
Meski membentuk tim khusus, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw yakin jika tidak ada komersialisasi aset negara dalam kasus pengantin turun dari helikopter milik polisi itu. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Agus menjelaskan, Karo Ops Polda Sumut sebenarnya sudah menanyakan ke mana heli dibawa, tetapi tidak dijawab.

"Ditelepon tidak diangkat, sehingga betul-betul adalah inisiatif pribadi daripada pilot dan kopilot yang mengawaki heli. Dan memang pengakuan dari yang bersangkutan ini adalah kesalahan pribadi daripada pilot dan kopilot," jelas Agus.

Dijelaskan pula, saat kejadian, heli itu dibawa terbang dari Medan menuju Lapangan Subden Brimob di Pematang Siantar. Dari sanalah pasangan pengantin diterbangkan menuju Lapangan H Adam Malik, Pematang Siantar.

Penjelasan ini sekaligus membantah kabar yang menyatakan pengantin diterbangkan dari Tapanuli Selatan (Tapsel).

"Tidak benar (dari Tapsel)," ucap Agus.

Penggunaan heli Polri ini menjadi pemberitaan setelah beredarnya sejumlah video tentang pasangan pengantin yang menggunakan aset negara itu. Peristiwa itu terjadi di Lapangan H Adam Malik, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (25/2) lalu.

Bidang Humas Polda Sumut dan Divisi Humas Mabes Polri sempat membantah heli itu digunakan mengangkut pengantin. Bantahan itu akhirnya dimentahkan dengan hasil klarifikasi tim yang diturunkan Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Reporter: Yan Muhardiansyah

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya