Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Facebook Mark Zuckerberg (Zuck) kini dibuat sibuk, setelah data 50 juta penggunanya disalahgunakan oleh perusahaan Cambridge Analytica, untuk kepentingan Pilpres Amerika Serikat. Setelah mengeluarkan pernyataan resmi dan minta maaf, Zuck kini harus berupaya menenangkan para karyawannya.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Senin (26/3/2018), bahkan Facebook harus menghadirkan pengacara, untuk menjawab berbagai pertanyaan karyawan, terkait skandal ini. Berbagai kasus yang menimpa Facebook, disebut-sebut membuat moral karyawan menurun.
Sebelumnya, Facebook juga mengaku telah turut menyebarkan berita palsu dan propaganda dari para agen Rusia untuk memenangkan Donald Trump.
Advertisement
Sementara, pencurian data pengguna Facebook oleh perusahaan tambang data Cambridge Analytica, juga membuat sejumlah pengguna mulai meninggalkan Facebook. Apalagi setelah muncul tagar #deletefacebook.
Sebagai raksasa jejaring sosial, Facebook juga menguasai Instagram dan Whatsapp. Mungkin saja, kedua aplikasi tersebut juga memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh para pencuri data.