Liputan6.com, Jakarta - Peta koalisi politik Pilpres 2019 masih dinamis. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri sudah didukung tujuh parpol yakni PDIP, Golkar, NasDem, PPP, Hanura disusul parpol baru lainnya, Perindo dan PSI.
Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai di Pilpres nanti peluang Jokowi menjadi calon tunggal sangat besar apabila Gerindra, Demokrat, dan PAN juga merapat ke koalisi Jokowi. Pun kata Lukman, undang-undang Pemilu juga memfasilitasi calon tunggal tersebut.
"Jika Gerindra dan Demokrat dan PKB tidak memunculkan calon bergabung dengan Jokowi, maka tidak akan ada poros lain. Hanya ada calon tunggal Pak Jokowi," kata Lukman saat diskusi Menakar Peluang Jokowi Dua Periode di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (30/3).
Advertisement
Lukman yang juga wakil ketua komisi II DPR ini menambahkan, bila Gerindra merapat, Prabowo dapat bernegosiasi untuk duduk di kursi RI-2 mendampingi Jokowi. Jika tidak bisa, Prabowo dapat menyodorkan kadernya kepada Jokowi untuk duduk di kursi kabinet.
"Gerindra bisa negosisasi dengan Jokowi misalnya dengan menawarkan wapres Jokowi - Prabowo seperti yang di media sosial, atau Gerindra tidak memajukan Pak Prabowo, tapi menimbulkan negosiasi yang lain beberapa menteri misalnya," ucapnya.
Lukman juga memaparkan peluang calon tunggal bila akhirnya PKB dan ketua umum Muhamin Iskandar alias Cak Imin digandeng Jokowi. Jika Gerindra juga mendukung Jokowi, partai berlambang burung garuda itu dapat menyodorkan empat sampai lima kadernya di kursi menteri.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â
AHY Diusulkan Jadi Menteri
Begitu pun jika Demokrat merapat. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu dapat mengusulkan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk dapat jatah kursi menteri.
"PKB kalau bergabung bersama-sama misalnya Jokowi menggandeng Cak Imin sebagai wakilnya, selesailah calon tunggal. Jadi formatnya itu bisa misalnya Pak Jokowi dan Cak Imin sebagai wakil presiden. Salah satu menteri AHY, dan Gerindra juga mendorong 4 atau 5 menteri di kabinet Jokowi, selesai calon tunggal Jokowi," tandas Lukman.
Advertisement