Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, menyambut positif program-program kerja sama yang ditawarkan United States Agency for International Development (USAID), khususnya program untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjelang keberangkatan ke luar negeri. Tawaran kerja sama ini selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh tim Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan membuat rencana kerja dan pola metode pelatihan yang dibutuhkan.
Pernyataan tersebut dikemukakan Hanif saat menerima audiensi perwakilan USAID, David Timbermain dan Ahsanul Minan, di kantor Kemnaker pada Selasa (3/4/2018). Hanif didampingi oleh Direktur Jenderal Pengawasan Tenaga Kerja dan Keselamatan Kesehatan Kerja (Binwasnaker K3), Sugeng Priyanto, dan Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN), Soes Hindarno.
“Pak Menteri menyambut baik tawaran itu. Ada dua tawaran pelatihan, yakni melatih keterampilan PMI, termasuk pelatihan sebelum keberangkatan ke luar negeri. Nanti akan di-follow up kira-kira jenis pelatihan apa yang akan bisa dilaksanakan dalam waktu segera," ujar Sugeng.
Advertisement
Ia menambahkan, dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit tersebut, USAID yang merupakan badan bantuan dari negara Amerika Serikat itu menawarkan program pelatihan untuk pekerja migran melainkan dan bantuan untuk meningkatkan manajemen organisasi dan individu.
“Jadi kita ditawarkan mau pelatihan apa? Karena saya Dirjen pengawasan, saya menanyakan adakah program untuk pengawas tenaga kerja. Dia bilang mau kaji terlebih dulu," ucap Sugeng.
Menurutnya, selain ke Kemnaker, USAID juga telah melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan beberapa kementerian lain yang telah memperoleh pelatihan.
“Nanti Pak Menteri akan mengkaji tawaran-tawaran kerjasama dari USAID tadi dan akan ditindaklanjuti oleh eselon I," kata Sugeng.
Sementara itu, David Timbermain dari USAID mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, mereka membahas peluang kerja sama yang akan diberikan USAID kepada jajaran Kemnaker. Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengidentifikasi wilayah konkret yang bisa dilakukan kerja sama antara USAID dengan Kemnaker.
“Tentunya kerja sama yang sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak, yakni seputar pengembangan sosial-ekonomi dan terkait dengan bidang ketenagakerjaan," ujarnya.
(*)