Liputan6.com, Jakarta: Dua pekan sudah sistem commuter line untuk KRL Jabodetabek dijalankan. Namun, penumpang kereta merasa pelayanan makin menurun. Tak hanya pendingin yang mati, penumpang juga lebih padat dan kereta sering telat. "Sudah telat dan terjadi penumpukan penumpang, kereta juga berhenti di setiap stasiun sehingga semakin padat," tutur Johar, penumpang kereta, di Jakarta, Kamis (14/7).
Makin padatnya penumpang sudah diperkirakan pengguna kereta api. Tapi, inilah jawaban Makmur Syaheran, Sekretaris Perusahaan PT KCJ. "Selama ini memang sudah desak-desakan, kalau rawan copet itu masalah sosila, tanggung jawab kereta api mengangkut," ucap Makmur.
Tak hanya kereta commuter line, kereta ekonomi juga tak mengalami perbaikan. Penumpang yang naik di atap kereta tak kunjung berkurang. Upaya yang dilakukan PT Kereta Api, seperti menyemprot penumpang di atap kereta dengan cat dan palang pintu ternyata tak berhasil.(BOG)
Makin padatnya penumpang sudah diperkirakan pengguna kereta api. Tapi, inilah jawaban Makmur Syaheran, Sekretaris Perusahaan PT KCJ. "Selama ini memang sudah desak-desakan, kalau rawan copet itu masalah sosila, tanggung jawab kereta api mengangkut," ucap Makmur.
Tak hanya kereta commuter line, kereta ekonomi juga tak mengalami perbaikan. Penumpang yang naik di atap kereta tak kunjung berkurang. Upaya yang dilakukan PT Kereta Api, seperti menyemprot penumpang di atap kereta dengan cat dan palang pintu ternyata tak berhasil.(BOG)