Fokus, Amerika Serikat - Amerika Serikat dan sekutunya, yakni Inggris dan Perancis, akhirnya menepati janji menyerang Suriah pada Jumat malam, 13 April 2018, waktu setempat.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Minggu (15/4/2018), ratusan rudal tomahawak dilepaskan dari udara untuk menghancurkan sejumlah fasilitas senjata kimia yang kabarnya digunakan rezim Bahsar Al Assad untuk menghabisi kawanan pemberontak yang ingin menggulingkannya.
Serangan dilakukan pada Sabtu pagi, 14 April 2018, jet tempur Amerika Serikat, Inggris dan Perancis melepaskan ratusan rudal, termasuk rudal jelajah tomahawak ke sejumlah fasilitas senjata kimia di sejumlah tempat, seperti di Damaskus dan Kota Homs.
Advertisement
Serangan ini merupakan balasan sekutu terhadap rezim Bashar Al Assad yang menggunakan gas beracun untuk menghabisi kawanan pemberontak di Douma pada 7 April 2018.
Sementara, Duta Besar Amerika Serikat di PBB, Nikki Haley menuduh Rusia membiarkan Bashar Al Assad menggunakan gas beracun. Sebaliknya Rusia mengecam Amerika Serikat dan sekutunya karena serangannya tidak mendapat restu dari Dewan Keamanan PBB.
Serangan udara ini tentu akan menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik di Suriah. Amerika kemungkinan akan berkonfrontasi langsung dengan Rusia dan Iran. Rusia bahkan mengancam tindakan Amerika pasti akan ada konsekuensinya.