Gubernur Irwandi Yusuf Akan Tutup Sementara Sumur Minyak Ilegal di Aceh

Akibat ledakan sumur minyak di Aceh, sekitar 40 orang korban luka bakar hingga kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

oleh Maria Flora diperbarui 26 Apr 2018, 14:16 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 14:16 WIB

Liputan6.com, Aceh Timur - Kobaran api yang membumbung tinggi dari sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Rantoe Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, perlahan mulai padam. Kendati demikian, air masih keluar dari lubang bor.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (26/4/2018), sekitar 40 orang korban hingga kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Di mana sebagian korban mengalami luka bakar.

Sementara itu, jumlah korban meninggal terus bertambah. Hingga hari ini sebanyak 21 warga telah meninggal dunia akibat luka bakar serius. Polisi telah menurunkan tim laboraturium forensik untuk mengetahui penyebab terjadinya semburan api di sumur minyak

Selama ini, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengaku, dia juga kesulitan untuk menertibkan pengeboran minyak ilegal. Karena pengeboran menjadi sumber pencarian masyarakat setempat.

"Kalau kita mau tutup, untuk sementara mungkin ditutup. Sampai kita menemukan formula yang tepat," ungkap Irwandi Yusuf.

Pihak Pertamina menyebut, pengeboran minyak tak bisa sembarangan dilakukan. Dibutuhkan perhitungan dan peralatan yang memadai. Selain melanggar tata hukum, pengeboran illegal juga sangat berbahaya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya