Mercusuar Peninggalan Raja Willem III Ada di Perbatasan Indonesia

Mercusuar ini mengadopsi nama Raja Luxemburg kala itu, Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk atau Raja Willem III.

oleh Maria Flora diperbarui 30 Apr 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 20:00 WIB

Fokus, Aceh - Desa Meulingge yang terletak di Pulau Breuh, Provinsi Aceh adalah wilayah perbatasan di sisi barat Indonesia yang berbatasan dengan tiga negara, yakni Malaysia, Thailand, dan India.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (30/4/2018), desa yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia ini memiliki mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun Pada 1875.

Namanya mercusuar itu adalah Willems Toren Tiga. Mercusuar ini mengadopsi nama Raja Luxemburg kala itu Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk atau Raja Willem III.

Saat ini Mercusuar Willem Toren III dijaga oleh Muhamad Andri, seorang petugas distrik navigasi Kelas II Sabang. Mercusuar Willem Toren Tiga yang dibangun abad ke-19 ini memiliki perbedaan konstruksi dibandingkan mercusuar modern.

Di atas mercusuar masih terdapat lampu kuno raksasa yang telah digunakan sejak mercusuar dibangun. Namun, lampu kuno ini tidak bisa digunakan lagi karena air raksa sebagai bahan utama penerangnya sudah hilang. Agar tetap dapat memandu pelayaran jalur lintas internasional, Mercusuar Willem Torent III telah menggantinya menggunakan lampu modern.

Bagi Andri, menjaga mercusuar bukan saja menuntut tanggung jawab yang tinggi, tapi juga pengorbanan meninggalkan keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya