Anggota DPR Kena OTT KPK Lagi, Ini Kata Bamsoet

Bamsoet mengaku terus berupaya mewujudkan lembaga negara yang dipimpinnya agar menjadi parlemen modern dan tepercaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2018, 14:52 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 14:52 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo
Ketua DPR Bambang Soesatyo memberi keterangan usai petemuan tertutup di KPK, Jakarta, Senin (12/3). Dalam pertemuan tersebut KPK juga mendengarkan masukan dari berbagai instansi DPR, Polri, Kejaksaan Agung, MA, MK dan dll. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lagi-lagi menyasar anggota DPR membuat Bambang Soesatyo merasa prihatin. Ketua DPR yang karib disapa dengan panggilan Bamsoet itu mengharapkan para legislator di Senayan tak bermain-main dengan pengusulan anggaran.

“Sebagai pimpinan DPR, saya tentu prihatin adanya anggota DPR RI yang kembali terkena operasi tangkap tangan KPK. Terlebih, saat ini DPR tengah berbenah diri untuk membangun citra dan kepercayaan masyarakat,” ujar Bamsoet melalui pesan singkat, Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan, memperjuangkan anggaran untuk daerah pemilihan (dapil) merupakan tugas bagi anggota DPR. Sebab, upaya itu sesuai fungsi legislatif di bidang anggaran.

Namun, ada larangan bagi anggota DPR. “Yang tidak boleh adalah menerima sesuatu dari anggaran yang diperjuangkan tersebut,” ujarnya.

Legislator Partai Golkar itu menyadari, tidak mudah mendorong 560 wakil rakyat dari 10 partai politik dan beragam latar belakang kepentingan untuk kompak membangun citra dan menjaga muruah DPR.

Namun, Bamsoet sebagai ketua DPR yang belum lama menjabat mengaku terus berupaya mewujudkan lembaga negara yang dipimpinnya agar menjadi parlemen modern dan tepercaya.

“Tujuannya, agar DPR tidak kalah dengan parlemen negara lain serta tertinggal perkembangan zaman. Berbagai perbaikan terus dilakukan untuk menuju parlemen modern sesuai dengan perkembangan dan kondisi era milenial,” ungkapnya.

Bamsoet menambahkan, dirinya dalam setiap pertemuan dengan para ketua fraksi di DPR selalu menekankan pentingnya mencegah perbuatan tercela. Menurutnya, membangun citra positif DPR tidaklah mudah.

“Mari bersama kita jaga amanah rakyat ini dengan bekerja sebaik-baiknya. Sehingga, lembaga ini bisa menjadi lebih berwibawa dan bermartabat. Kita punya tugas besar mengawal demokrasi dan pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan agar sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat,” harapnya.

 

Jadi yang Terakhir

Ketua DPR Terima Kunjungan Duta Besar RRT
Ketua DPR, Bambang Soesatyo saat menerima Duta Besar RRT Xiao Qian di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (18/4). Pertemuan tersebut membahas hubungan kedua negara sekaligus bertukar pandangan terkait parlemen kedua negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Karena itu, Bamsoet juga mengharapkan OTT terhadap anggota DPR kali ini menjadi yang terakhir. Terlebih, DPR periode 2014-2019 yang masa kerjanya tinggal setahun lagi juga sedang berbenah diri.

“Sekali lagi saya berharap ini merupakan OTT terakhir bagi anggota DPR. Saya berpesan kepada anggota DPR agar fokus menyelesaikan tugas-tugas kedewanan yang hanya tinggal satu tahun,” katanya.

Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu mengaku masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari KPK mengenai identitas legislator yang terjaring OTT. Hanya saja, Bamsoet juga mengharapkan KPK tidak hanya gencar dalam penindakan, tetapi juga aktif melakukan pencegahan.

“Saya mendukung langkah KPK melakukan OTT untuk memberantas korupsi. Hanya saja, KPK juga harus mengedepankan upaya pencegahan,” Bamsoet memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya