Siapkan Bom Daya Ledak Tinggi, Ini Target 3 Terduga Teroris Bogor

Teroris di Bogor, berencana membuat bom TATP (Triaceton triperoxide) yang merupakan bahan peledak berkekuatan tinggi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 07 Mei 2018, 08:33 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 08:33 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Jumat 4 Mei 2018 malam. Mereka diduga tengah merencanakan aksi teror di tiga lokasi berbeda di wilayah Bogor.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, masing-masing terduga pelaku berinisial AN alias Abu Rumi (51), AB (17), dan MUL (62).

"(Diduga) merencanakan aksi teror dengan sasaran Mako Brimob Kedunghalang, Bogor," ujar Setyo melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (7/5/2018).

Setyo melanjutkan, para terduga teroris juga diketahui tengah merencanakan pembacokan terhadap polisi di Pos Polantas Gadog, Ciawi, Bogor.

"Juga merencanakan aksi teror dengan cara bom bunuh diri dengan sasaran Polres Bogor Kabupaten," beber dia.

Dalam penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain aseton (CH3) dan H2O2 digunakan untuk pembuatan handak TATP, lampu LED untuk inisiator, air raksa (accu) untuk katalisator, 1 buah botol plastik, kabel hitam, 1 buah solder, kabel, timah, kabel putih, panci, serutan kayu untuk pemicu pembakaran, 1 buah tab, 1 obeng set, dan 1 buah saklar.

"Hasil analisa labfor dan jibom terkait barang bukti yang ditemukan di TKP, tersangka rencana membuat bom TATP (Triaceton triperoxide) yang merupakan bahan peledak berkekuatan tinggi (high explosive)," ucap Setyo.

Saat ini, ketiga terduga teroris tersebut telah dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok untuk penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti yang ditemukan juga diamankan di Mako Brimob Kelapa Dua.

 

 

Tak Mencurigakan

Menurut Ading, juru parkir dekat rumah kontrakan yang digerebek densus, tidak ada perilaku aneh dari para penghuni kontrakan itu.

"Terakhir saya ngobrol sama yang paling tua jam 5 sore kemarin. Memang suka ngobrol, tapi engga tahu namanya siapa," kata Ading.

Meski sering berbincang, Ading mengaku tidak mengetahui lebih jauh profesi maupun aktivitas ketiganya. Yang jelas, di rumah kontrakan itu dihuni tiga orang, dua diantaranya masih muda.

"Sering nongkrong di depan. Keluar dari rumah enggak pernah lama. Nanti balik lagi," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya