Para Tahanan di Mako Brimob

Rumah Tahanan Mako Brimob tidak hanya dihuni para terpidana kasus terorisme.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 10 Mei 2018, 09:04 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 09:04 WIB
banner grafis tahanan Mako Brimob
banner grafis tahanan Mako Brimob (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan narapidana terorisme terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa 8 Mei 2018. Akibatnya, 6 orang meninggal dunia.

Dari keseluruhan korban, 5 di antaranya merupakan petugas kepolisian. Sementara 1 korban lain adalah narapidana kasus terorisme.

"Satu dari mereka (narapidana terorisme) terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan, mengambil senjata petugas," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal, Rabu 9 Mei 2018.

Rutan Mako Brimob memang dihuni sejumlah narapidana teroris. Namun, beberapa terpidana kasus non-terorisme juga ada yang ditahan di rutan tersebut.

Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

 

Infografis tahanan Mako Briimob
Infografis tahanan Mako Briimob (Liputan6.com/Triyasni)

Makanan Jadi Pemicu

Mako Brimob Dijaga Ketat, Lalu Lintas Ditutup
Sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap berjaga di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (9/5). Sebelumnya telah terjadi bentrokan di Mako Brimob antara petugas dengan tahanan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, kerusuhan dipicu masalah makanan.

"Saat selesai salat magrib, ada napi yang menanyakan titipan makanan napi dari keluarga," tutur Argo.

Saat itu, petugas yang ditanyakan menyatakan bahwa titipan tersebut dipegang oleh anggota yang lain. Jawaban itu memicu emosi narapidana sehingga menimbulkan kericuhan.

1 Masih Polisi Disandera

Mako Brimob Dijaga Ketat, Lalu Lintas Ditutup
Barisan Brimob Polri berjaga di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (9/5). Aparat Brimob memperketat pengamanan di Markas Komando Brimob menyusul peristiwa kerusuhan yang terjadi di rumah tahananannya. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Keributan yang terjadi mengakibatkan beberapa polisi disandera. Senjata mereka pun diduga direbut para tahanan kasus teroris itu. Namun, polisi mengklaim, situasi di Mako Brimob sangat terkendali.

M Iqbal menambahkan, aparat terus berupaya menyelesaikan cara-cara persuasif dengan cara bernegosiasi bersama beberapa tahanan teroris. 

"Goal-nya adalah bisa merumuskan satu solusi. Dan upaya ini di tengah situasi kondusif karena strategi pengamanan. Dari semua penjuru kami yakinkan blok tahanan tersebut sudah kami amankan," kata Iqbal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya