Cak Imin Ungkap Rahasia Dukungan Ulama ke Jokowi pada 2014

Cak Imin ngotot menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2018, 15:38 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 15:38 WIB
Jokowi Dengar Curhat Sopir Truk di Istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan seusai menerima perwakilan sopir truk se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5). Para sopir mengeluhkan maraknya kasus pungli dari kawasan Sumatera hingga Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengungkap informasi mengejutkan. Ia mengklaim ulama dan kiai Nahdlatul Ulama tidak ingin Jokowi maju sebagai Presiden pada 2014.

Menurut Cak Imin, para Kiai akan mendukung Jokowi maju Pilpres 2019, apabila Jokowi menggaet dirinya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Begini ada ulama, ulama-ulama DKI, ulama-ulama Banten, ulama-ulama Jawa Timur yang 2014 ini rahasia tak buka, enggak mau Pak Jokowi. Sejak 2014. Nah mereka yang sekarang mendukung saya ini mau dengan Pak Jokowi kalau saya wapresnya," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Karena itu, baginya posisi cawapres di Pilpres 2019 adalah harga mati. Para ulama tidak ingin mendukung Jokowi jika ia tidak mendapatkan posisi cawapres.

"Engga mau (ulama tidak mau mendukung)," ungkapnya.

Diketahui, Cak Imin berniat menjadi cawapres dari Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Menurutnya menjadi cawapres adalah harga mati.

"Harga mati. PKB hanya mau menjadi Wapres," ucapnya.

Reporter : Sania Mashabi 

Sumber  : Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini

Tak Boleh Paksa Jokowi

Presiden Jokowi (credit: instagram.com/sekretariat.kabinet)
Presiden Jokowi (credit: instagram.com/sekretariat.kabinet)

Sebelumnya, Ketua SC Rakernas Partai Hanura 2018, Beny Pasaribu mengatakan dalam agenda rakernas tak dibahas secara khusus rekomendasi nama cawapres yang layak mendampingi Jokowi. Ia mengatakan, parpol yang telah berkomitmen mendukung Jokowi tak perlu memaksakan kadernya yang akan diambil Jokowi sebagai cawapres.

"Parpol tak boleh paksakan kadernya sebagai cawapres. Menurut saya kurang etis. Kalau ingin membangun bangsa ya serahkan ke presiden (capres)," kata Beny dalam konferensi pers hasil rakernas di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5/2018).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya