Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjamin akan memberikan pendidikan yang layak bagi 4 anak pelaku bom bunuh diri di Surabaya.
"Siapa pun anak harus dijamin pendidikannya. Kita tidak boleh melihat itu anak siapa. Harus non-diskriminasi prinsip pendidikan kita," kata Muhadjir di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu 16 Mei 2018.
Muhadjir mengatakan, saat ini pemerintah masih fokus pada kesembuhan keempat anak tersebut.
Advertisement
Saat ini, ada empat anak jadi yatim piatu karena ditinggalkan orangtuanya yang jadi pelaku serangan bom bunuh diri. Tiga di antaranya adalah anak dari Anton Febriyanto. Mereka selamat dari ledakan bom di rusunawa Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Masing-masing berinisial AR (15), FP (11) dan GA (10). Ketiganya mengalami luka akibat ledakan itu.
Sementara, satu anak berinisial A (8) selamat saat diajak orangtuanya melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.
Â
Diserahkan ke Keluarga yang Waras
Nantinya, jika sudah sembuh, anak-anak ini akan diserahkan ke keluarga, entah itu nenek, paman atau saudara dekat lainnya.
"Yang jelas akan diberikan kepada keluarga yang waras," tegas Kapolda Jatim Irjen Machfud, Selasa 15 Mei 2018.
Machfud menyatakan anak-anak dari keluarga teroris tersebut sengaja tidak disekolahkan. Mereka yang mengaku mendapat pengajaran home schooling dari orangtua masing-masing.
"Mereka ngakunya home schooling, tetapi tidak. Mereka hanya menerima doktrin-doktrin dari orangtuanya," kata Machfud.
Reporter:Â Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement