Salah Satu Terduga Teroris di Probolinggo Seorang PNS

Mereka merupakan jaringan Dita Oepriarto, pelaku kasus pengeboman Gereja di Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Mei 2018, 14:17 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 14:17 WIB
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Satu dari tiga terduga teroris, yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Perumahan Sumber Taman Indah (STI), Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, berstatus PNS. Mereka merupakan jaringan Dita Oepriarto, pelaku kasus pengeboman Gereja di Surabaya.

"Ya. Ketiga terduga jaringan teroris tersebut dibawa ke Polda Jatim oleh Densus 88 guna penyidikan lebih lanjut. Mereka sudah lama diintai kegiatannya oleh Densus 88," kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, Kamis pagi (17/5/2018).

Sebagaimana diketahui pada Rabu 16 Mei 2018 malam hingga Kamis dini hari Densus 88 dibantu Polresta dan Kodim 0820 Probolinggo menggerebek tiga rumah milik diduga teroris di Perum STI.

 

Penggerebekan

Sekitar pukul 21.30 WIB, petugas Densus 88 tiba di rumah kontrakan MF di jalan Taman Tirta 4 Blok BB. Petugas kemudian melakukan penangkapan terhadap pria yang sehari-harinya oleh sejumlah warga disebutkan jadi pengantar air galon.

Setelah itu, petugas Densus 88/AT bergerak menuju ke jalan Taman Puspa Indah. Mereka kemudian menggerebek rumah dan menangkap IS. Masih di jalan yang sama, petugas kemudian mendatangi rumah HA. Di rumah pria yang berstatus sebagai PNS itu, petugas mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan aksi terorisme.

Barang bukti tersebut antara lain 3 buah senapan angin jenis Glock, 1 buah peredam, 3 buah tele, pompa senapan angin, 2 buah busur panah dan 2 buah anak panah. Kemudian 3 unit HP, 1 unit HT, 1 buah notebook dan 2 flashdisk, serta kamera. Selain itu, petugas menyita 6 lembar peta, 6 buah paspor, sebuah jerigen dibalut lakban dan sebilah parang.

Polisi menangkap ketiga terduga tanpa perlawanan. "Ada beberapa alat komunikasi dan rakitan-rakitan juga. Tim inafis sudah mengamankan. Ada kaitannya dengan tindakan aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo. Saat ini masih kami dalami dulu jaringannya," jelas pria asal Sumenep Madura ini.

AKBP Alfian, berpesan kepada masyarakat untuk tenang, meski penangkapan di awal Ramadhan itu sangat mengagetkan. Agar Kota Probolinggo tetap kondusif pasca penangkapan tiga terduga teroris tersebut. "Kami meminta warga untuk tetap tenang, tingkatkan keamanan dan kewaspadaan," pesan perwira dengan 2 melati di pundak itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya