Liputan6.com, Jakarta - Bupati Purbalingga Tasdi terjaring Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa, 5 Juni 2018. Saat digelandang ke KPK, Tasdi sempat menunjukkan salam metal kepada awak media.
Melihat hal tersebut, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratiko memaknai bahwa Tasdi seorang loyalis partai.
Baca Juga
"Ya enggak apa-apa, artinya menunjukkan dia adalah kader yang setia. Dia mau menunjukkan bahwa dia adalah seorang banteng," ujar Hendrawan saat dihubungi wartawan, Kamis (6/6/2018).
Advertisement
Hendrawan menilai, sebagai kader partai, Tasdi merupakan orang yang sangat peduli dengan partai, dan selalu berpihak untuk mensejahterakan ranting, pengurus-pengurus cabang, dan sebagainya.
"Kami maknai sebagai bahwa dia adalah orang yg berjuang untuk rakyat," ucap dia.
Kendati dianggap loyal, Hendrawan memastikan pihaknya tidak akan memberi bantuan hukum kepada Tasdi. PDIP ingin berlaku adil ke semua kader yang terjaring OTT.
"Jadi Sekjen (Hasto Kristiyanto) secara umum menyatakan tidak akan ada bantuan hukum dan dipecat seketika. Itu untuk memberi dimensi keadilan untuk semua. Karena ada kader yang sebelumnya juga begitu. Jadi, ini bukan persoalan like atau dislike," ujar Supratikno.
Â
Tak Masalahkan Dukungan
Meski demikian, Supratikno mempersilakan rekan-rekan sejawat yang memiliki kedekatan dengan Tasdi memberi dukungan moral.
"Manusia hubungannya tidak hanya struktural, ada hubungan fungsional, ada hubungan relasional, teman-teman yang tahu riwayat hidupnya dia, perjuangan dan pengabdiannya dia tentu boleh saja memberikan bantuan moral, bantuan kepada keluarga, itu biasa-lah," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Advertisement