Liputan6.com, Jakarta - Menyeimbangkan antara usaha dan doa, serta rasa syukur adalah kunci hidup berkah. Sebab, Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang tanpa usaha dari dirinya sendiri.
Ustadz Ahmad Fuad Fanani, M.A., Ph.D. Cand., seorang cendekiawan Muslim Muhammadiyah, mengupas bagaimana Islam mengajarkan keseimbangan dalam mencari rezeki.
Ustadz Fanani juga menegaskan keutamaan bekerja keras dengan tetap bertawakal kepada Allah
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ustadz Fuad, ada dua pola pikir ekstrem dalam memahami usaha dan takdir dalam Islam, yaitu jabariyah dan qadariyah.
"Jabariyah itu orang yang hanya berdoa tanpa mau berusaha. Sementara qadariyah sebaliknya, hanya mengandalkan kerja keras tanpa menyadari bahwa segala sesuatu tetap bergantung pada kehendak Allah SWT," ungkap PhD Researcher di the Australian National University (ANU) ini.
Menurut dia, Islam sendiri menekankan keseimbangan antara keduanya. Seseorang harus bekerja keras, namun tetap berdoa dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.
"Kita tidak boleh hanya bekerja keras tapi lupa berdoa. Sebaliknya, kita juga tidak bisa hanya berdoa tanpa ada usaha. Islam mengajarkan kita untuk seimbang, tawakal tetapi tetap bekerja," tambahnya, dalam inilah yang dibahas dalam episode ke-24 program Takjilan Yuk Inspirasi Ramadhan, yang tayang di kanal YouTube BKN PDI Perjuangan pada Senin (24/3/2025).
Bahaya Kufur
Agar tidak mudah kecewa dalam menghadapi dinamika kehidupan, Ustadz Fuad menekankan pentingnya sabar dan syukur sebagai kunci utama.
"Kalau kita bersyukur, Allah akan melipatgandakan rezeki kita. Sebaliknya, jika kita kufur dan tidak mensyukuri nikmat Allah, maka ada konsekuensinya," ujarnya, mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an.
Dalam Surah Al-Jumu’ah, Allah memerintahkan umat Islam untuk tidak hanya berdzikir setelah shalat, tetapi juga bertebaran di muka bumi mencari rezeki. Hal ini menjadi bukti bahwa usaha yang sungguh-sungguh akan membawa keberkahan, selama tetap dilandasi doa dan keyakinan kepada Allah.
Ustadz Fuad juga mengingatkan bahwa bekerja bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT. Dalam sejarah Islam, para nabi dan sahabat juga dikenal sebagai pekerja keras yang tak hanya mengandalkan doa semata.
"Islam tidak mengajarkan kita untuk berpangku tangan. Justru kita harus menjadi pekerja keras, pejuang yang tangguh, dan tidak mudah menyerah dalam setiap usaha yang dilakukan," tegasnya.
Sebagai pelengkap diskusi, episode kali ini juga menghadirkan Mie Aceh, hidangan khas yang semakin menambah kehangatan suasana. Dengan cita rasa rempah yang khas, sajian ini mengingatkan bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga kebersamaan dalam menikmati keberkahan.
Advertisement
