Kisah Putri Elvy Sukaesih Berpuasa dan Lebaran di dalam Penjara

Kesedihan Dhawiya berawal dari ramadan pertama. Sempat mengalami sakit sinusitis, sesak nafas, dan demam hingga absen berpuasa, putri bungsu ratu dangdut Elvy Sukaesih ini juga rindu menjalani ramadan bersama keluarganya.

diperbarui 16 Jun 2018, 10:57 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2018, 10:57 WIB
[Bintang] Dhawiya
Rilis narkoba Dir Reserse Narkoba Polda Metro Jaya (Bambang E Ros/bintang.com)

Jakarta - Artis yang tengah terjerat kasus penyalahgunaan narkoba, Dhawiya Zaida harus menuai buah perbuatannya. Menjalani puasa dan lebaran di rutan (rumah tahanan) membuatnya sedih dan menyesal. Terlebih, kakak ipar sekaligus kuasa hukumnya, kini ikut meninggalkannya.

Kesedihan Dhawiya berawal dari ramadan pertama. Sempat mengalami sakit sinusitis, sesak nafas, dan demam hingga absen berpuasa, putri bungsu ratu dangdut Elvy Sukaesih ini juga rindu menjalani ramadan bersama keluarganya.

"Masuk bulan ramadan, di rutan pondok bambu kan baru dua minggu, sebagian Dhawiya di rutan polda. Waktu awal masuk kondisinya kurang sehat ya, karena kan adaptasi lingkungan. Jadi, pas masuk di rutan pondok bambu besoknya saya dan kakaknya (Dahwiya) Wirda besuk ternyata dia sakit," kata Zacky Alatas, mantan kuasa hukum Dhawiya pada JawaPos.com saat ditelepon beberapa waktu lalu.

Menurut Zacky, adik iparnya tersebut memang memiliki riwayat sakit sinus dan asma sebelumnya. Kekambuhannya dipicu dari kondisi rutan yang belum bisa diterima oleh fisik Dhawiya.

"Macam-macam sakitnya, dia ada sinusitis kan, sesak nafas, demam, ya namanya adaptasi kan awal-awal di rutan kan karantina ramai-ramai. Seruangan bisa 30 orang, maklum lah ya. Nah, setelah itu baru dapat kamar, di situ udah mulai enakan, sekamar bisa 8-10 orang," lanjutnya menjelaskan.

Selama Dhawiya sakit, aktivitas puasanya pun terganggu. Dhawiya baru melanjutkan ibadah puasanya beberapa hari kemudian.

"Pas sakit nggak puasa, sekitar 3-4 hari, setelahnya puasa lagi," jelas Zacky.

Ditanyai perihal perhatian Umi Elvy Sukaesih pada sang anak, Zacky mengaku tidak tahu. Menurutnya, dia tak pernah melihat Ibunda Zhawiya yang sekaligus ibu mertuanya memberikan perhatian.

"Saya nggak tahu soal itu (Umy Elvy jenguk). Keluarga yang paling dekat sama Dhawiya setahu saya ya, istri saya, Wirda. Kakak sekaligus soulmate-nya Dhawiya bisa dibilang. Kepentingan dia, istri saya semua yang siapkan, yang lainnya mana pernah, nggak ada," ungkapnya dengan nada kecewa.

Ditanyai lebih lanjut, Zacky enggan menjelaskan. Namun, diakuinya telah lama dia dan sang istri kehilangan kontak dengan Umi Elvy, sapaan akrab Elvy Sukaesih.

Rasa sayang pada Dhawiya dan menghargai istrinya lah yang membuat Zaky bertahan. Dhawiya yang merindukan suasana Lebaran di rumah pun menurut Zacky membuatnya meminta dibawakan masakan khas hari Lebaran pada sang kakak.

"Dhawiya malah request ke Wirda minta ketupat, gulai kambing, opor, kesukaan dia pokoknya dia minta bawakan," ungkapnya.

Beberapa kali menjenguk Dhawiya bersama istri, adik iparnya itu kerap mengeluh. Dia kerap menangis merindukan rumah dan ingin berlebaran di rumah bersama keluarga seperti dulu.

"Dia ramadan ini sih pengen pulang, nangis, sedih. Ya, Insya Allah semua ada hikmahnya, ada baiknya," paparnya.

Aktivitas positif selama di rutan pondok bambu pun diakui Zacky membawa perubahan yang baik ke Dhawiya. Adik iparnya dan teman-teman di tahanan setiap harinya selama ramadan rajin mengikuti tausiyah dan tarawih yang rutin diadakan di rutan. Dhawiya pun hanya bisa bersabar dan ikhlas menjalani hukumannya.

"Ya dia lebih sabar, jalanin aja, semua ada hikmahnya," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, Dhawiya Zaida diamankan di kediamannya, Cawang, Jakarta Timur, pada 16 Februari 2018. Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti narkoba jenis sabu seberat bruto 0,45 gram dan 0,49 gram atau total sekitar 1,32 gram plus alat isap sabu bekas pakai. Setelah berkas kasusnya dinyatakan P21 oleh kejaksaan, Dhawiya kini dilimpahkan di rutan pondok bambu, Jakarta Timur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya