Tabur Bunga di Danau Toba, Luhut Minta Maaf atas Tragedi KM Sinar Bangun

Luhut turut mengucapkan belasungkawa terhadap korban KM Sinar Bangun.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Jul 2018, 18:16 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 18:16 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan tabur bunga di Danau Toba (Liputan6.com/Reza Efendi)
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan tabur bunga di Danau Toba (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, melakukan tabur bunga di Danau Toba, Sumatera Utara. Hal ini dilakukan untuk mengenang korban KM Sinar Bangun.

Sebelum melakukan tabur bunga, Luhut terlebih dahulu berkunjung ke Pelabuhan Tigaras yang berada di Kabupaten Simalungun. Luhut ingin melihat proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan dan para relawan di hari pencarian ke-15 KM atau Senin (2/7/2018).

Luhut beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke tempat tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Mereka melakukan tabur bunga dari atas KMP Sumut ll.

"Saya pribadi mengucapkan turut berduka cita atas peristiwa ini. Saya harap, semoga kejadian sepertu ini tidak terulang lagi," ucap mantan Menko Polhukam tersebut.

Luhut menilai, kecelakaan KM Sinar Bangun yang merenggut jiwa, terjadi akibat adanya kelalaian dari pemerintah. Ada regulasi yang dilanggar dalam pengelolaan kapal di Danau Toba.

"Kalaupun ada salah, saya mengakui juga ada kekurangan kita di sana," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Laporan Bupati

KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
Gambar jasad diduga penumpang KM Sinar Bangun yang tertangkap oleh ROV atau robot bawah air. (Reyn Gloria/JawaPos.com)

Dari laporan Bupati Samosir, Rapidin Simbolon kepadanya, ada 59 pelabuhan di Danau Toba. Ke depannya, Luhut selaku Menko Kemaritiman ingin semua pelabuhan yang ada di Danau Toba ditata dengan baik dan sesuai standart operasional prosedur (SOP).

"Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya membenahi transportasi di Danau Toba. Ada empat kapal feri yang akan dibangun," ujarnya.

Mengenai kapal feri, Luhut mewakili pemerintah juga mengakui ada keterlambatan dalam membangunnya. Walaupun sebenarnya feri yang pertama sudah selesai pada Oktober tahun 2018. Disusul feri kedua, ketiga, dan keempat.

"Ternyata kita kalah cepat. Kita perbaiki, mulai dari manifest dan KIR untuk kapal," Luhut menandaskan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya