PVMBG: Status Gunung Agung Bisa Naik dari Level 3 ke Level 4

Paparan abu vulkanik Gunung Agung ini telah mengakibatkan sejumlah balita dan manula mengalami sesak nafas.

oleh Maria Flora diperbarui 03 Jul 2018, 07:26 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 07:26 WIB

Liputan6.com, Bali - Aktivitas vulkanik di kawah Gunung Agung kembali mengalami meningkatan erupsi. Tercatat telah terjadi lebih dari lima kali erupsi efusif disertai hembusan kolom abu dengan ketinggian 500 hingga 2.000 meter di atas permukaan kawah.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Selasa (3/7/2018), Pos PVMBG pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karagasem, Bali menegaskan, jika Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi.

Erupsi yang terjadi pada umumnya bersifat efusif,yakni berupa aliran lava yang mengisi kawah dan eksplosif berupa lontaran lava pijar di sekitar kawah maupun erupsi abu.

Kemungkinan terpenuhinya kawah oleh material lava dalam waktu singkat masih rendah karena laju efusi, lava saat ini masih lambat. Artinya aktivitas Gunung Agung masih dalam kondisi yang berkembang dan belum stabil.

Meski volume lava dalam kawah Gunung Agung mengalami peningkatan karena adanya penambahan lava sebanyak 27-28 juta meter kubik. Serta terjadinya deformasi atau pengembungan tubuh Gunung Agung, pihak PVMBG menegaskan masih menunggu hasil evaluasi untuk meningkatkan status Gunung Agung dari level tiga ke level empat.

Erupsi efusif Gubung Agung juga mengakibatkan sejumlah desa di Lereng Barat Gunung Agung terdampak paparan hujan abu vulkanik. Di Banjar Puragae, Desa Pemepatan, Kecamatan Rendang tebal abu vulkanik dari hujan abu yang mencapai setengah sentimeter.

Paparan abu vulkanik ini telah mengakibatkan sejumlah balita dan manula mengalami sesak nafas. Mengantisipasi agar warga tidak terserang ispa akibat terpapar abu vulkanik, PMI bersama para relawan membagikan masker secara gratis kepada warga dan petani. (Ridho Insan Putra).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya