Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Citilink rute penerbangan Semarang-Surabaya, dikabarkan hilang kontak. Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, membantah kabar tersebut.
Dia menuturkan, pesawat yang dimaksud justru melaporkan sinyal emergency (darurat) yang ditangkapnya di frekuensi 121.5 Mhz hingga melebihi ketinggian 8.000 ft ke AirNav Indonesia di Semarang.Â
"Jadi bukan pesawat tersebut yang mengalami emergency, tetapi pesawat menerima sinyal emergency. Sesuai dengan prosedur, penerbang kemudian melaporkan kepada AirNav Indonesia. Pada kesempatan pertama, kami kemudian melaporkan kepada personel SAR Semarang perihal tersebut," ujar Yohanes ketika dihubungi, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Advertisement
Menurut dia, sinyal darurat itu kemudian hilang setelah pesawat Citilink CTV801 tersebut terbang pada ketinggian lebih dari 10.000 ft.
"Pada pukul 11.18 WIB Laporan Pilot Citilink 801 setelah passing 10000 ft sudah tidak mendeteksi signal tersebut," kata Yohanes.Â
Oleh karena itu, lanjut dia, AirNav Indonesia menyampaikan penerbangan Citilink Indonesia rute Semarang-Surabaya aman. Pesawat tersebut juga telah mendarat dengan selamat di Bandara Djuanda Surabaya, Jawa Timur.
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa pesawat Citilink tidak mengalami kondisi emergency. Namun pesawat menangkap sinyal emergency. Sesuai prosedur hal ini harus dilaporkan, dan kami kemudian meneruskan ke SAR," tutur Yohanes.
Vice President Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia, Ranty Astari Rachman, juga mengonfirmasi kabar hilangnya pesawat pelat merah tersebut tidak benar.
"Dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak akurat," kata Ranty.
Menurut dia, hasil koordinasi di lapangan menunjukkan penerbangan pesawat yang dimaksud berjalan normal dan telah mendarat dengan selamat di Bandara Juanda Surabaya. Pesawat tersebut berangkat dari Semarang pukul 11.12 WIB dan tiba di Surabaya pukul 11.46 WIB.
"Manajemen Citilink Indonesia memastikan keselamatan dan keamanan setiap penerbangan, dan hingga hari ini semua penerbangan berjalan secara normal," ujar Ranty.
Saksikan video pilihan di bawah ini: