Pendekatan Satgas Binmas Noken Polri di Daerah Rawan Konflik Papua

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Noken untuk memenangkan hati warga Papua.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 30 Des 2018, 06:24 WIB
Diterbitkan 30 Des 2018, 06:24 WIB
Pembangunan jalan Trans Papua. Dok Kementerian PUPR.
Pembangunan jalan Trans Papua. Dok Kementerian PUPR.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Noken untuk memenangkan hati warga Papua. Satgas tersebut dibentuk sebagai upaya pendekatan lunak untuk mengatasi kompleksitas persoalan di Papua.

Kampung Walelagama, Kabupaten Jayawijaya merupakan salah satu kampung yang menjadi target operasi program Binmas Noken Polri bidang peternakan.

Kampung Walelagama adalah salah satu daerah yang terisolir, untuk masuk di daerah ini bukanlah hal yang mudah sebab memiliki resiko kemanan yang cukup tinggi.

Kanit Peternakan Satgas Binmas Noken Polri, Kompol Yosep Goran menyampaikan, saat tim masuk ke daerah itu, mereka diawasi oleh kelompok bersenjata di gunung-gunung Papua.

"Awalnya kami masuk di kampung itu sangat susah, kami diawasi oleh intel mereka. Tetapi Bhabinkambibmas beri pengertian kepada masyarakat bahwa polisi ingin memberikan bibit babi dan lebah," kata Yosep melalui keterangan tertulis, 29 Desember 2018.

Yosep menyebutkan, setelah [Satgas Binmas](Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Noken untuk memenangkan hati warga Papua "") mulai membawa barang kedalam kampung tersebut, barulah masyarakat mulai percaya dan membuka diri.

"Mulai dari itu barulah kami bisa masuk dengan menggunakan baju seragam. Bahkan saking senangnya masyarakat menawarkan bantuan untuk mencari kayu," ujarnya.

Hingga kini, spot budidaya peternakan babi dan lebah madu di Kampung Weleagama masih terawat dengan baik dan dipantau terus oleh Bhabinkamtibmas.

Perintah Kapolri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Noken untuk memenangkan hati warga Papua. Satgas tersebut dibentuk sebagai upaya pendekatan lunak untuk mengatasi kompleksitas persoalan di Papua.

"Begitu operasi Nemangkawi kita bentuk, saya lemparkan ke anggota yang di Papua. Karena Pak Kapolri menekankan kepada kesejahteraan, langsung terpikiran ke noken. Berangkat dari itu kita sebut Binmas Noken saja, karena untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Kasatgas Binmas Noken Polri Kombes Eko Sudarto di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).

Noken merupakan tas tradisional Papua yang terbuat dari serat kayu. Masyarakat biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian.

Salah satu program unggulan Binmas Noken adalah memberikan kandang, bibit, serta ilmu bertani atau berternak yang baik. Melalui program tersebut, masyarakat diajak lebih produktif dan mandiri lewat kegiatan bertani dan berternak.

"Program Satgas Binmas Noken Polri antara lain peternakan babi, lebah madu, sapi dan ayam pedaging. Dalam bidang-bidang pertanian, berupa pembinaan petani kopi dan membuka lahan pertanian untuk sayur mayur," ucap Eko membeberkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya