Liputan6.com, Jakarta - Gempa Lombok sebesar 7 SR telah meluluhlantakkan sebuah masjid di Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Masjid yang roboh tersebut menimpa warga yang tengah menunaikan salat Isya berjamaah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, tim SAR terus melakukan evakuasi korban gempa Lombok yang tertimpa di masjid tersebut. Alat berat pun didatangkan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban.
Baca Juga
Setelah dilakukan proses evakuasi, tim berhasil menyelamatkan seorang korban. Penyelamatan korban itu pun disambut tangis haru.
Advertisement
Dalam rekaman video yang diunggah akun Sutopo Purwo Nugroho, sang korban langsung terharu nangis. Ucapan syukur terus terdengar dari mulut tim evakusi yang menyelamatkannya.
Setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan masjid, korban tersebut selanjutnya dibawa ke tempat aman. Dia dibawa ke lapangan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Alhamdulillah ada korban yang bisa diselamatkan dari masjid yang roboh diguncang gempa 7 SR di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Semoga banyak yang bisa diselamatkan. pic.twitter.com/hJ0NKZUB53
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 6 Agustus 2018
"Semoga banyak yang bisa diselamatkan," tulis Sutopo dalam @Sutopo_PN, yang dikutip Liputan6.com, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Sutopo menuturkan, belum dapat diperkirakan berapa jumlah korban yang tertimpa masjid roboh. Korban saat itu sedang sholat Isya berjamaah tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jamaah di bawahnya.
"Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih melakukan evakuasi," ucap dia.
Hingga Senin 6 Agustus 2018, jumlah korban meninggal akibat gempa Lombok sebanyak 98 korban. 96 berasal dari Lombok dan 2 di Bali, semua terdata warga Indonesia.
Â
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Â