Manajemen Kalibata City Tegaskan Tak Terlibat Kasus Prostitusi

Polisi mengungkap kasus prostitusi di lima tower Apartemen Kalibata City.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 08:45 WIB
Begini Suasana Kalibata City Pasca-Penggerebekan Prostitusi Online
Kondisi Apartemen Kalibata City pasca-terkuaknya kasus prostitusi online di lingkungan tersebut., Jakarta, Senin (27/4/2015). Polda Metro Jaya berhasil mengungkap prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap kasus prostitusi di lima tower Apartemen Kalibata City. General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung menyesalkan masih adanya bisnis prostitusi yang berlangsung, padahal sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk memberantas para pelaku kejahatan.

"Kami sering berkomunikasi dengan pihak Polda. Kami temui Pak Nico (Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta) soal bagaimana memberantas masalah ini. Itu pada 30 Juli kemarin kami panggil polisi Polda untuk koordinasi dan membicarakan soal pemberantasan prostitusi," kata Ishak saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Pihaknya sudah memberikan data-data seperti agen properti, termasuk indikasi pelaku hingga dilakukan penangkapan pada 2 Agustus lalu. Bahkan, saat penangkapan, pihak apartemen ikut serta hadir.

Ishak membantah ada keterlibatan orang dalam manajemen apartemen pada kasus prostitusi ini. Menurut dia, itu adalah agen dan tidak ada kaitan dengan manajemen.

"Bukan orang dalam. Itu broker ya. Agen properti, itu bukan orang dalam. Kami pihak pengelola tidak pernah dalam urusan sewa-menyewa. Kami hanya mengelola bagian bersama. Kami akan cek ya. Ini masih dalam proses penyelidikan orang yang terlibat. Biarkan ini urusan kepolisian," tegasnya.

 

 

Sudah Mengimbau

Menurutnya, manajemen sudah mengimbau para agen properti untuk tidak menyewakan ruangannya untuk kepentingan bisnis maupun prostitusi. Sebab, para pelaku yang ditangkap Subdit Renakta Polda Metro Jaya adalah agen properti.

"Kami minta mereka jangan melakukan sewa-menyewa harian. Kami sudah sampaikan juga lewat spanduk. Jadi ada door to door. Kalau ada hunian yang ditinggalkan para tenant, langsung kami catat, mereka tinggalkan berapa hari, kami minta agar semua keluar," katanya.

Ishak menjelaskan, Apatemen Kalibata City mempunyai 18 tower yang terdiri 13.580 unit.

"Ada lima tower, tapi itu enam unit aja dari 13 ribu, jadi bukan satu tower semua begitu (prostitusi). Hanya enam unit yang diindikasikan menjadi tersangka," tegasnya kembali.

 

 

5 Kali Diungkap

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengaku terkejut atas pengungkapan praktik prostitusi anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Sebab, pengungkapan ini bukanlah yang pertama kali.

"Kalau enggak salah Polres Jakarta Selatan sudah dua kali. Di Polda Metro Jaya sudah membongkar tiga kasus di sana," kata Ade di Polda Metro Jaya, Rabu (8/8/2018).

Selain itu, mantan Kapolres Karawang ini mengaku prihatin atas pergaulan remaja zaman sekarang.

"Ini lebih memprihatinkan karena melibatkan PSK anak-anak dan juga pelanggan anak-anak," kata Ade.

Karena itu, dia berharap agar kerja sama antara Polri dengan manajemen apartemen maupun aparatur pemerintah harus ditingkatkan.

"Orangtua juga harus mengawasi. Kok, tiba-tiba anak-anak bisa punya uang sendiri, padahal enggak jelas kerjanya apa. Padahal, ini ada lima orang anak yang menjadi PSK di sana," pungkas dia.

 

Reporter:

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya