Liputan6.com, Jakarta Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkap kasus prostitusi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dua orang diduga mucikari dan pembantunya ditangkap diduga sebagai pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Jumlah korban yang terjerat dalam praktik TPPO tersebut diduga mencapai 30 orang berisikan wanita dan anak, di mana diming-imingi pekerjaan, dengan modus pelayanan terapi pijat.
Baca Juga
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak kepolisian untuk mengusut jaringan prostitusi yang melibatkan anak-anak ini sampai tuntas. Pasalnya peristiwa ini kerap berulang dan menimbulkan banyak kerugian.
Advertisement
“Polisi mesti mengusut sampai tuntas jaringan prostitusi yang melibatkan anak ini. Jangan hanya buntutnya saja, tapi kepalanya dari ekosistem ini juga,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (20/2).
Selain penindakan oleh polisi, Politikus PKB ini menuturkan, korban prostitusi yang melibatkan anak diantaranya karena faktor keterbatasan ekonomi.
“Instasi yang berwenang di daerah asal korban dapat mengatasi faktor ini, dengan memberikan pelatihan dan menambah lapangan pekerjaan di daerah agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,” ungkap Abdullah.
Selain faktor ekonomi, dia menambahkan aspek keluarga tak kalah penting untuk menjadi tameng dari prostitusi yang melibatkan anak. Orang tua dapat menjaga anak-anak mereka dengan membangun komunikasi yang terbuka dan hangat kepada anak-anaknya agar tak terjerumus pada dunia prostitusi.
“Peran orang tua yang mengedukasi ini membuat anak tidak mudah dipengaruhi pihak luar yang ingin menjeremuskan ke dunia prostitusi. Anak menjadi tahu modus pelaku dan risiko dari prostitusi serta membuat mereka sadar untuk melawan atau tidak mengikutinya,” jelas dia.
Diminta Pemulihan
Selain pencegahan tadi, Abdullah juga menjelaskan penanganan terhadap mereka baik dewasa maupun anak-anak yang menjadi korban TPPO melalui prostitusi jangan terlewatkan.
Mesti dilakukan pemulihan terhadap mereka selaku korban kekerasan seksual.
“Lakukan perlindungan dan pemulihan untuk psikis dan fisik mereka, agar para korban dapat bangkit dari traumanya dan memulai hidup barunya yang lebih baik lagi,” kata dia.
Advertisement
