Ini Keinginan Nur Mahmudi Sebelum Jadi Tersangka dan Menghilang

Mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek pengadaan lahan untuk pelebaran jalan di Tapos, Depok, Jawa Barat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 31 Agu 2018, 12:10 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 12:10 WIB
Wali Kota Depok Nur Mahmudi
Wali Kota Depok Nur Mahmudi (Liputan6.com/ Danu Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, ternyata memiliki mimpi menjadi pengusaha kuliner.

Hal itu disampaikan, Ubaidillah, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (31/8/2018).

Ubaidillah adalah salah kerabat dekat, Nur Mahmudi. Ia juga menjadi pemegang label salah satu warung ayam di Depok.

Ia mengatakan, Nur Mahmudi Ismail berminat menjadi mitra bisnisnya. Ketertarikan itu muncul setelah menghadiri pembukaan cabang baru di kawasan Gandul, Depok. Nur Mahmudi kagum karena usaha ayam geprek tersebut berkembang cukup pesat.

"1 Juli 2018 lalu, Nur Mahmudi Ismail sempat mampir ke Gandul (cabang Ayam Geprek). Nur meminta saya untuk mensurvei ruko miliknya," kata dia.

Namun, Nur Mahmudi Ismail harus kecewa karena Ubaidillah belum kepikiran untuk melebarkan bisnis ke kawasan Cimanggis dan sekitarnya.

"Nur menawarkan tempat di kawasan Cimanggis. Tapi kami belum berminat. Sementara ini, masih di daerah-daerah yang pinggiran seperti Gandul, Sawangan, dan Mampang. Jadi belum mau ke arah Margonda ke sana," terang dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Tersangka

Mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek pengadaan lahan untuk pelebaran jalan di Tapos, Depok, Jawa Barat. Sayangnya, sejak diumumkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya, keberadaan mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mendadak misterius.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya