Kalah di Babak Perempat Final, Intip Perjuangan Fajar Alfian dan Rian Ardianto di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025

Fajar/Rian terhenti di perempat final Kejuaraan Asia 2025. Ini kronologi kekalahannya dari Chia/Soh.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 12 Apr 2025, 12:45 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 12:45 WIB
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto - Badminton Asia Championships 2025 - Bulu Tangkis
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia di perempat final Badminton Asia Championships 2025, Jumat (11/4). Fajar/Rian akan bertemu mantan pelatihnya Herry Iman Pierngadi atau Herry IP. (foto: PBSI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, harus menghentikan langkah mereka di babak perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025. Dalam pertandingan yang hanya berlangsung setengah jam, mereka kalah dari rival berat asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 16-21, 11-21. Kekalahan ini menjadi pukulan bagi skuad ganda putra Indonesia, yang kini tinggal menyisakan satu wakil di babak semifinal.

Laga yang berlangsung di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Jumat malam (11 April 2025), memperlihatkan dominasi pasangan Malaysia sejak awal gim. Meskipun sempat menyamakan kedudukan di awal, Fajar/Rian kesulitan menjaga tempo dan kehilangan banyak poin di fase-fase krusial. Terlebih lagi, Chia/Soh mendapat dukungan teknis dari dua pelatih asal Indonesia: Rexy Mainaky dan Herry Iman Pierngadi, yang dulunya menangani Fajar/Rian sendiri.

Kekalahan ini terasa emosional karena terjadi di hadapan mantan pelatih mereka, serta menyusul hasil minor sektor tunggal Indonesia di turnamen ini. Fajar/Rian gagal memberikan pembuktian di depan mantan pelatihnya. Namun di balik kekalahan ini, ada cerita perjuangan dan tantangan yang pantas untuk dihargai.

Permulaan Pertandingan: Saling Kejar Poin

Pertandingan dimulai dengan tempo cepat, dan kedua pasangan saling berbalas poin di awal laga. Fajar/Rian sempat menyamakan skor 2-2, 6-6, hingga 7-7. Namun Aaron Chia/Soh Wooi Yik kemudian mencetak tiga poin beruntun untuk unggul 10-7 di pertengahan gim pertama.

Fajar/Rian tampak kehilangan momentum setelah interval. Mereka sempat mendekat di angka 14-19, tetapi Chia/Soh menutup gim pertama dengan dua poin langsung, menjadikan skor 21-16.

Di gim ini, terlihat Fajar/Rian beberapa kali kehilangan konsentrasi, terutama dalam pengembalian bola cepat dari Chia/Soh. Permainan reli panjang yang biasanya jadi keunggulan mereka justru tidak berhasil diimplementasikan dengan baik.

Gim Kedua: Dominasi Malaysia Tak Terbendung

Memasuki gim kedua, Fajar/Rian sempat unggul 5-3 dan membuat publik optimis akan adanya perlawanan. Namun, pasangan Malaysia kembali menunjukkan keunggulan strategi dan fokus permainan. Mereka mencetak empat poin beruntun dan membalikkan keadaan menjadi 7-11 saat interval.

Setelah jeda, Chia/Soh menghajar Fajar/Rian dengan enam poin berturut-turut, memperlebar selisih skor hingga 10 poin. Saat skor menjadi 20-10, Fajar/Rian hanya mampu menambah satu poin sebelum akhirnya pukulan Rian membentur net, menutup pertandingan dengan skor 11-21.

Pertandingan ini selesai dalam waktu hanya 30 menit, mencerminkan betapa dominannya lawan. Ini menjadi kekalahan telak yang sulit diterima, terutama karena mereka tidak mampu memberikan perlawanan maksimal di gim kedua.

Faktor Teknis dan Taktik

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto - All england 2025 - Bulu Tangkis
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan pasangan China Chen Bo Yang/Liu Yi pada babak 32 besar All England 2025. Fajar/Rian menang 21-17, 15-21, dan 21-17 di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Rabu (12/3). (foto: PBSI)... Selengkapnya

Salah satu faktor yang disorot dari laga ini adalah kehadiran dua pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky dan Herry Iman Pierngadi, yang kini membesut tim Malaysia. Herry IP merupakan pelatih lama Fajar/Rian, yang sangat memahami pola dan karakter permainan mereka.

Berbekal pengalaman dan pengetahuan itu, tim Malaysia terlihat lebih siap secara strategi. Kekalahan Fajar/Rian seperti "terkapar di depan dua pelatih lamanya sendiri".

Herry IP bahkan dikenal sebagai "otak ganda putra Indonesia" selama bertahun-tahun. Kini, kekuatannya justru menjadi senjata untuk menaklukkan anak-anak asuh lamanya. Di sisi lain, ini juga jadi pelajaran bahwa regenerasi pelatih di sektor ganda putra Indonesia harus segera diperkuat.

Dampak Kekalahan: Sisa Wakil dan Harapan di Nomor Lain

Gugurnya Fajar/Rian, membuat Indonesia kini hanya menyisakan satu wakil ganda putra: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, yang lolos ke semifinal usai mengalahkan pasangan Taiwan. Selain itu, sektor lainnya juga menunjukkan hasil kurang memuaskan di perempat final.

Dari tujuh wakil Indonesia yang bertanding di perempat final, hanya dua yang lolos ke semifinal. Selain Leo/Bagas, satu lagi berasal dari sektor ganda campuran.

Situasi ini menandakan perlunya evaluasi serius dalam pengembangan dan konsistensi pemain-pemain utama. Apalagi Kejuaraan Asia adalah tolok ukur jelang Olimpiade dan kejuaraan dunia.

Pertanyaan Seputar Topik

Q: Siapa yang mengalahkan Fajar/Rian di Kejuaraan Asia 2025?

 A: Mereka kalah dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Q: Berapa skor pertandingan Fajar/Rian vs Chia/Soh?

 A: Fajar/Rian kalah dengan skor 16-21, 11-21 dalam waktu sekitar 30 menit.

Q: Siapa pelatih yang mendampingi Chia/Soh?

 A: Dua pelatih asal Indonesia: Rexy Mainaky dan Herry Iman Pierngadi.

Q: Siapa wakil ganda putra Indonesia yang masih tersisa?

 A: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.

Q: Apa yang menyebabkan kekalahan Fajar/Rian?

 A: Dominasi taktik Chia/Soh, kehilangan fokus di poin krusial, dan tekanan bermain di hadapan mantan pelatih.

 

 

 

 

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya