Minimnya Pengamanan, Polisi Sulit Identifikasi Pelaku Vandalisme Kereta MRT

Untuk mencegah agar aksi vandalisme tidak terulang, pihak menajemen MRT telah meningkatkan pengamanan di seluruh proyek MRT.

oleh Mevi Linawati diperbarui 25 Sep 2018, 07:18 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 07:18 WIB

Fokus, Jakarta - Kasus vandalisme yang terjadi terhadap kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, masih dalam proses penyelidikan polisi.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (25/9/2018), untuk mencegah agar aksi vandalisme tidak terulang, pihak manajemen MRT telah meningkatkan pengamanan di seluruh proyek MRT. Tidak hanya di Depo MRT Lebak Bulus.

"Sekarang kita sudah lakukan evaluasi untuk meningkatkan sistem keamanan kita di semua area proyek MRT," ujar Corsec MRT Tubagus Hikmatullah.

Kadiv Humas Mabes Polri Setyo Wasisto menyatakan, aksi vandalisme ini terjadi karena minimnya pengamanan di sekitar wilayah Depo MRT Lebak Bulus.

Karena minimnya pengamanan, pihak kepolisian merasa kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengungkap para pelaku.

"Kita sudah selidiki dan bekerja sama dari pihak MRT. Memang kemarin terdapat peluang di mana ada celah-celah yang bisa masuk dan kita minta kepada MRT lingkungannya untuk dilengkapi kamera pengawas," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan aksi vandalisme di salah satu kereta MRT di Depo MRT Lebak Bulus.

"Kami minta kepada masyarakat untuk menjaga, karena MRT itu milik kita. Kita jaga seperti barang kita sendiri," kata Anies Baswedan. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya