4 Tokoh Jadi Ujung Tombak Penumpasan PKI

Dalam waktu singkat, pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terjadi pada 30 September 1965 berhasil ditumpas.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2018, 09:21 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 09:21 WIB
Lubang Buaya, Saksi Bisu Kekejaman PKI di Indonesia
Seragam dari para jenderal yang menjadi korban G 30 S / PKI dipajang di Museum Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Dalam waktu singkat, pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terjadi pada 30 September 1965 berhasil ditumpas. Gerakan yang dikenal dengan G30S/PKI ini telah menculik dan membunuh enam jenderal dan seorang perwira TNI AD.

 

Ada tokoh-tokoh penting yang menjadi ujung tombak melumpuhkan G30S/PKI. Berikut ini daftarnya:

1. Sarwo Edhie

Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Sarwo Edhie ditunjuk untuk memimpin penumpasan PKI. Tak berpikir lama, Sarwo Edhie menyatakan kesiapannya menumpas para PKI. Terlebih lagi salah satu korban Gerakan 30 September 1965 teman dan pelindungnya di Angkatan Darat, yaitu Jenderal Ahmad Yani.

Sarwo Edhie diberi tugas melenyapkan anggota PKI di lahan subur komunis di Jawa Tengah. Pada tahun 1989, sebelum kematiannya, Sarwo Edhie memberi pengakuan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahwa 3 juta orang tewas dalam pertumpahan darah ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2. Soeharto

Lubang Buaya, Saksi Bisu Kekejaman PKI di Indonesia
Patung-patung di Museum Lubang Buaya yang menggambarkan suasana penyiksaan PKI terhadap para Jenderal, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) menjadi tokoh penting dalam penumpasan PKI. Soeharto menggunakan empat tahap untuk menghabisi para PKI.

Pertama, diusahakan untuk menetralisir pasukan-pasukan yang masih mengambil stelling di sekitar Medan Merdeka. Kedua, Soeharto memerintahkan untuk menduduki kembali gedung Pusat Telekomunikasi dan RRI.

Ketiga, pada pukul 20.00 WIB Soeharto berbicara di depan radio, menjelaskan kepada seluruh rakyat Indonesia apa yang telah terjadi dan menerangkan tindakan-tindakan apa yang telah diambil. Keempat, Soeharto mulai memberikan pukulan maut kepada komplotan G30S dengan merebut PAU Halim. Tugas itu dipercayakan kepada RPKAD dengan bantuan Yon 328 Para Kudjang/Siliwangi.

3. AH Nasution

Lubang Buaya, Saksi Bisu Kekejaman PKI di Indonesia
Patung-patung di Museum Lubang Buaya yang menggambarkan suasana penyiksaan PKI terhadap para Jenderal, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kolonel AH Nasution memegang kendali atas penumpasan PKI. Saat itu dia menjabat sebagai Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI. Kepada Presiden Soekarno, dia memaparkan rencana operasi penumpasan pemberontakan PKI di Madiun.

Keseluruhan operasi penumpasan pemberontakan PKI Madiun itu hanya diberi waktu dua minggu. Prajurit tuntas mengemban tugas, hingga tertangkapnya semua pentolan PKI.

4. M Jasin

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pelajar Melakukan Tapak Tilas Peristiwa G30S
Sejumlah pengunjung melihat dioarama di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Minggu (1/10). Bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila, mereka melakukan napak tilas peristiwa G30S. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

M Jasin salah satu orang penting dalam penumpasan PKI. Pada 1965, M Jasin sebagai Panglima Kodam Brawijaya menggelar operasi militer untuk menumpas PKI.

Juni 1968, Operasi Trisula mulai digelar. Kolonel Wintarmin diangkat sebagai komandan. Tentara menyisir kawasan hutan Blitar Selatan untuk mencari pemberontak. Banyak anggota PKI yang tertangkap. Operasi Trisula mencatat 33 tokoh PKI ditembak mati. Sementara 850 tokoh PKI bisa ditangkap selama tiga bulan.

 

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya