Cara Mendikbud Dorong Inovasi Batik di Sekolah

Batik Indonesia, kata Muhadjir, sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Okt 2018, 04:05 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 04:05 WIB
Muhadjir Effendy
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat media visit di SCTV Tower, Jakarta, Senin (14/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sedang melakukan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Batik di Pekalongan. Ia ingin menerapkan teknocraft untuk mengembangkan batik.

"Ini sedang berjalan, kami ingin kerajinan batik, tetapi sarat teknologi," ujar Muhadjir seusai pembukaan Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018 di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Rabu (3/10/2018).

Untuk menjaga keberlangsungan batik diperlukan teknologi, misal untuk promosi dan pemasarannya. Batik Indonesia, kata Muhadjir, sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia.

Menurut Muhadjir, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan dan mengembangkan batik.

Tak Bisa Diproduksi Massal

"Tanggung jawab kita batik tetap bertahan mengikuti perkembangan zaman dan mempertahankan eksklusivitas serta keunikannya," kata Muhadjir.

Ia berpendapat, batik memiliki nilai tambah karena punya kecenderungan tidak bisa direproduksi secara massal. Oleh karena itu, batik bisa menjadi elemen utama dalam ekonomi kreatif.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya