Buka Kongres Persi, Jokowi Sentil Dirut BPJS soal Defisit Keuangan

Jokowi menilai, terjadinya defisit keuangan menunjukkan peran manajerial BPJS Kesehatan belum maksimal. Persoalan ini sebetulnya sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2018, 12:32 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2018, 12:32 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi membuka Kongres Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia). Dalam kesempatan ini, dia menyinggung defisit keuangan yang melanda BPJS Kesehatan.

Jokowi mengatakan, pemerintah telah menggunakan dana cadangan dari APBN 2018 untuk menutup defisit BPJS Kesehatan sebesar Rp 4,9 triliun. Namun, anggaran tersebut dianggap belum cukup mengatasi masalah keuangan lembaga penyelenggara jaminan kesehatan nasional itu.

"Ini masih kurang, kebutuhan bukan Rp 4,9 triliun. Lah kok enak banget kalau kurang minta, mestinya ada manajemen sistem yang jelas sehingga rumah sakit punya kepastian pembayaran yang jelas," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Jokowi menilai, terjadinya defisit keuangan menunjukkan peran manajerial BPJS Kesehatan belum maksimal. Persoalan ini sebetulnya sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.

Jokowi menyadari, tidak gampang mengurus ribuan rumah sakit di Tanah Air. Namun, jika BPJS Kesehatan memiliki manajemen internal yang baik maka tidak akan terjadi defisit keuangan.

"Saya sering marahi Dirut BPJS, tapi dalam hati saya enggak bisa keluarkan (anggaran), ini manajemen negara. Dirut BPJS ngurus berapa ribu rumah sakit, tapi sekali lagi, kalau membangun sistemnya bener, ini gampang. Saya tekankan sistem, selalu saya tekankan manajemen," tegasnya.

Saat melakukan kunjungan kerja ke daerah, Jokowi mengaku kerap mengecek langsung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Jokowi juga sering mendapat laporan bahwa rumah sakit memiliki utang sampai puluhan miliar.

"Suaranya 'Pak ini utang kita sudah puluhan miliar belum dibayar'. Ngerti saya, jadi Pak Dirut enggak usah bicara banyak di media saya sudah ngerti. Sebelum bapak ibu sekalian menyampaikan saya sudah ngerti," tuturnya.

Benahi Manajerial

Jokowi berharap, Dirut BPJS Kesehatan segera membenahi manajemen internal lembaganya. Menurutnya, persoalan defisit keuangan BPJS kesehatan jangan terulang kembali.

"Masa setiap tahun harus dicari solusi mestinya rampung di Menkes, Dirut BPJS. Urusan rumah sakit sampai presiden. Kalau tahun depan diulang kebangeten," kata Jokowi memungkasi.

Defisit anggaran BPJS Kesehatan pada tahun ini diperkirakan mencapai total Rp 11,2 triliun. Sementara pada tahun lalu, total defisit adalah Rp 9,75 triliun.

Reporter: Titin Supriatin

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya