5 Kejanggalan Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi

Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, mayoritas kasus pembunuhan yang menyasar sekeluarga secara sadis biasanya bermotif dendam. Hal itu ia sampaikan terkait pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

oleh Andrie Harianto diperbarui 14 Nov 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 12:30 WIB
20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pembunuhan sadis terjadi di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi. Satu keluarga yang terdiri pasangan suami istri dan dua anak, ditemukan tewas di dalam rumah.

Polisi masih menyelidiki siapa pembunuhan yang menghabisi nyawa satu keluarga tersebut. Polisi masih menyimpan rapat motif yang mengarah pada pembunuhan satu keluarga itu.

Indarto menuturkan, pihaknya pun telah menggali motif pembunuhan tersebut. Ia belum berani menyimpulkan apakah kaitannya ekonomi atau bukan.

"Semua motif sedang kita kaji, sementara ini kecenderunganya bukan ekonomi. Tapi semua motif masih kita buka," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, di lokasi kejadian, Selasa (14/11/2018).

Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, mayoritas kasus pembunuhan yang menyasar sekeluarga secara sadis biasanya bermotif dendam. Hal itu ia sampaikan terkait pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

"Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian, kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," kata Dedi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/11/2018).

Meski begitu, polisi tak dapat menduga atau berandai-andai dalam menyimpulkan pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Menurutnya, tiap kasus punya karakteristik yang khas.

"Tapi polisi tidak boleh menduga seperti itu, kita melihat dari fakta hukum. Case per case itu tidak bisa dibandingkan apple to apple," jelasnya.

Oleh karena itulah, penyidik masih terus menunggu hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil autopsi atas kasus pembunuhan sekeluarga tersebut. Hal itu untuk mengungkap motif pelaku.

"Tidak menutup kemungkinan. Bisa direncanakan, bisa juga spontan. Kalau dendam itu kan tinggal tunggu titiknya. Tapi beberapa kasus yang sudah diungkap oleh Polri baik di Sumatrra, NTT, Palembang dan di beberapa di Jawa boleh dikatakan sebagian besar tersangka sakit hati dendam tersangka terhadap keluarga korban," ujarnya.

Meski demikian, ada beberapa fakta hasil temuan polisi di lokasi kejadian pembunuhan. Berikut enam fakta yang dirangkum Liputan6.com:

 

Anjing Tidak Menyalak

Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (iStockphoto)

Tetangga korban pembunuhan sekeluarga di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, merasa janggal dengan tingkah anjing yang biasa ada di sekitaran Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hewan peliharaan korban itu disebut-sebut tidak menyalak atau berisik saat peristiwa itu terjadi.

Hal itu disampaikan Eni, warga yang tinggal persis di depan warung yang kini digaris polisi.

"Ada anjingnya, tapi kok enggak gonggong. Padahal, kalau sama orang baru itu pasti gonggong," tutur Eni di depan kediamannya saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (14/11/2018).

Selengkapnya...

 

60 Persen Pasti Dikenal

TKP pembunuhan satu keluarga di Bekasi (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
TKP pembunuhan satu keluarga di Bekasi (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan untuk bisa mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.

"Penyelidikan masih jalan. Tapi kalau misalnya ini pencurian dan kekerasan, itu korban dan tersangka 100 persen tidak kenal. Tapi kalau pembunuhan antara korban dan tersangka di atas 60 persen itu pasti kenal," kata Dedi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa 13 November 2018.

Ia pun menjelaskan, jika olah TKP berjalan dengan benar dan baik, kasus ini pasti dengan cepat dapat bisa diungkap.

"Biasanya kalau ini murni pembunuhan kalau olah TKP polisinya itu mateng 75 persen kasus itu pasti terungkap. Kalau murni pembunuhan loh ya. Kalau 338 atau 340 ya. Mateng diolah TKP, 75 persen pasti terungkap," jelasnya.

Selengkapnya...

 

 

 

Barang Berharga Tidak Hilang

Pembunuhan Keluarga
Tim Labfor melakukan olah TKP pembunuhan keluarga di Bekasi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Polres Metro Bekasi Kota telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi.

Empat orang korban ditemukan bersimbah darah, Selasa (13/11/2018). Mereka teridiri dari Suami, Gaban Nainggolan (38), istri, Maya Ambarita (37), dan kedua anaknya Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).

Kapolres Kota Bekasi Komisaris Besar Polisi Indarto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Sejauh ini tidak melihat barang-barang korban yang hilang.

"Tapi sementara kita belum menemukan barang berharga yang hilang," ucap Indarto di lokasi kejadian, Selasa (13/11/2018).

 

Selengkapnya...

 

 

Bicara Uang dan Mobil

Tim Labfor
Tim Labfor melakukan olah TKP pembunuhan keluarga di Bekasi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Satu keluarga di kawasan Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban pembunuhan. Korban terdiri dari suami, Gaban Nainggolan (38); istri, Maya Ambarita (37); dan kedua anaknya, Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).

Mereka tinggal di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Salah satu tetangga bernama Lita, (29) mengatakan sering mendengar Gaban Nainggolan (38) berbincang dengan nada tinggi melalui sambungan telepon sebelum peristiwa pembunuhan.

"Saya memang sering dengar korban nerima telepon sambil marah-marah. Tapi yang nelepon siapanya kita enggak tahu, cuma dengar gitu doang," ucap dia ketika ditemui di lokasi, Selasa (13/11/2018).

Terakhir, Lita mendengar pada Senin sore, 12 November 2018 sekira pukul 16.30 WIB. Saat itu sedang berbelanja di warung sembako milik korban.

Selengkapnya...

 

 

Pintu dan Jendela Tidak Rusak

Mayat
Ilustrasi

Polisi menyatakan, pintu atau jendela rumah keluarga yang menjadi korban pembunuhan di Bekasi ditemukan tidak dalam kondisi rusak. Hal tersebut berdasarkan hasil dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Tadi olah TKP kita belum menemukan pintu dirusak atau jendela yang dicongkel," ucap Kapolres Kota Bekasi Komisaris Besar Polisi Indarto di lokasi, Selasa (13/11/2018).

Indarto menjelaskan, korban pembunuhan ini ditemukan di ruangan yang berbeda-beda. "Suami istri di ruang TV. Sedangkan, anak-anaknya di tempat tidur," ujar dia.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil autopsi untuk memastikan kematian 1 keluarga ini. Sebab, pada dua anaknya tidak ditemukan luka.

"Anaknya diperkirakan meninggal akibat kehabisan oksgen karena tidak ditemukan luka terbuka," kata Indarto.

Selengkapnya...

 

Bukan Motif Ekonomi

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Istimewa)

Kapolres Kota Bekasi Komisaris Besar Polisi Indarto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Sejauh ini tidak melihat barang-barang korban yang hilang.

"Tapi sementara kita belum menemukan barang berharga yang hilang," ucap Indarto di lokasi kejadian, Selasa (13/11/2018).

Namun, tak menutup kemungkinan polisi akan mengulang olah TKP dengan melibatkan pihak keluarga.

"Kita akan kaji kan ini masih awal, nanti olah TKP ulang sama keluaga, untuk mencari barang berharga yang gak ada," dia melanjutkan.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya