Misi Gerindra Luncurkan Buku Karangan Prabowo dalam Edisi Braille

Sara menilai, Indonesia masih jauh tertinggal dalam mendorong persamaan hak terhadap penyandang disabilitas.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Nov 2018, 08:25 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2018, 08:25 WIB
Rahayu Saraswati
Juru Bicara Prabowo dan Sandiaga Uno, Rahayu Saraswati. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra meluncurkan buku Paradoks Indonesia dalam edisi braille bagi kaum tuna netra. Politikus Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan peluncuran buku karangan Prabowo Subianto itu untuk mendorong Indonesia menjadi salah satu negara yang ramah dengan disabilitas.

"Gerindra mendorong Indonesia untuk dapat berdiri sejajar dengan negara maju dimana infrastruktur dan kebijakannya ramah terhadap disabilitas. Buku ini bentuk totalitas Gerindra mendukung penyandang disabilitas dari aspek pendidikan politik," ujar Rahayu Saraswati, Sabtu, 17 November 2018.

Perempuan yang biasa disapa Sara itu mengakui, Indonesia masih jauh tertinggal dalam mendorong persamaan hak terhadap penyandang disabilitas. Infrastruktur gedung pemerintahan dan swasta  dinilainya, belum ramah dengan penyandang disabilitas. 

Dia juga menganggap alokasi kewajiban satu persen pekerja disabilitas oleh pemerintah, dan dua persen oleh swasta sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas belum berjalan maksimal. 

Kemudian, minimnya ketersediaan alat bantu bagi disabilitas di ruang-ruang publik dan pusat keramaian.

"Kursi roda listrik, toilet disabled, petunjuk informasi dengan braille, jalur kuning dan portable ramp masih minim ada di mal, gedung pemerintahan dan swasta," ujar dia.

Kemenakan Prabowo ini menambahkan pengadaan buku braille juga bagian dari pendidikan politik tentang pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto untuk Indonesia. Dia berharap para tunanetra dapat melihat secara utuh kedalaman berfikir Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia sebagai negara besar di masa mendatang.

"Penyandang tuna netra diajak memahami dari sisi literasi tentang pemikiran-pemikiran Prabowo untuk Indonesia. Buku ini juga mengajak mereka berfikir, mengkaji dan menganalisa persoalan yang dijabarkan di dalamnya," kata Sara.

 

Peduli Kaum Difabel

Partai Gerindra meluncurkan buku Paradoks Indonesia dalam edisi braille bagi kaum tuna netra. (Istimewa)
Partai Gerindra meluncurkan buku Paradoks Indonesia dalam edisi braille bagi kaum tuna netra. (Istimewa)

Seperti diketahui, Gerindra menjadi satu-satunya fraksi di DPR RI yang mengusung Rancangan Undang Undang Penyandang Disabilitas. UU itu akhirnya disahkan tahun 2016. 

Namun sangat disayangkan, UU tersebut hingga saat ini belum diikuti dengan aturan hukum dibawahnya, yakni Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksanaannya.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Disabilitas Indonesia DKI Jakarta, Eka Setiawan menyambut baik langkah tim Prabowo-Sandi  membantu para disabilitas penyandang tuna netra dengan meluncurkan buku Paradoks Indonesia edisi format braille.

Eka mengatakan penyandang tuna netra akan mendapat informasi yang sama dengan mereka yang bukan mengenai pandangan Prabowo Subianto tentang Indonesia.

"Buku ini bukti kepedulian Prabowo-Sandi terhadap kaum difabel dan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang peduli terhadap pendidikan rakyatnya tanpa melihat latar belakang," kata Eka di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya 35, Jakarta Selatan, Jumat, 16 November 2018.

 

Saksikan Video Piihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya