Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri sosialisasi Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019 di Gelanggang Remaja, Jakarta Timur. Dalam sambutannya Jokowi berjanji pencairan PKH yang biasanya diberikan pada Februari akan dipercepat.
"Sekarang bicara 2019, biasanya dibulan Februari tahun depan Januari, April, Juni, Oktober," kata Jokowi di hadapan warga penerima PKH di Gelanggang Remaja, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).
Baca Juga
Tidak hanya mempercepat pencairan dana PKH. Jokowi juga akan menaikan pemberian bansos yang sebelumnya Rp 1.890.000 akan dinaikan dua kali lipat.
Advertisement
"Ini wajib kita syukuri bersama-sama. Ya udah ketok, setuju," kata Jokowi.
Tetapi Jokowi tidak merinci jumlah total yang akan didapat para keluarga Indonesia dari PKH tersebut. "Tapi kurang lebih dua kali lipat, nanti akan disesuaikan jumlahnya berapa," ungkap Jokowi.
Dia berharap penambahan PKH tersebut bisa digunakan sebaik-baiknya bagi keluarga. Seperti membeli sayur mayur hingga peralatan sekolah. Namun Jokowi mengingatkan agar uang bantuan tersebut tidak digunakan untuk membeli rokok.
"Enggak boleh, sampaikan kepada suami. Pak ini untuk gizi anak kita, untuk pendidikan anak-anak kita. Atau untuk modal usaha boleh. Tetapi untuk beli rokok pak, pak , babeh tidak boleh untuk beli rokok. Kalau ketauan beli rokok, ini dicabut," ungkap Jokowi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
10 Juta Keluarga
Bantuan PKH tersebut akan disalurkan kepada 10 juta keluarga, sama seperti tahun ini. Sejak 2015, jumlah penerima bantuan naik secara bertahap dari 3,5 juta keluarga menjadi 6 juta keluarga di 2016 dan 6,2 juta keluarga pada 2017.
Diketahui, peningkatan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) hingga dua kali lipat dalam Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara atau RAPBN 2019. Dananya naik menjadi Rp 34,4 triliun dari anggaran 2018 sebesar Rp 17 triliun.
Advertisement