Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, wilayah Pandeglang, Banten mejadi wilayah paling berdampak akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.00 WIB. Dia menyebut terdapat 10 kecamatan di Pandeglang yang terdampak dari peristiwa tersebut.
Kecamatan tersebut kata dia yaitu Carita, Panimbang, Sumur, Labuan, Menes, Cibaliung, Jibut, Cimanggu, Pagelaran, dan Cigeulis.
Dia mengatakan, untuk Kabupaten Pandeglang, berdasarkan data pukul 13.00 WIB terdapat 126 orang meninggal dunia, 624 mengalami luka-luka, dan 4 orang belum ditemukan.
Advertisement
"Kerusakan 446 rumah, 9 hotel, 350 perahu, 60 unit warung, 24 kendaraan roda empat dan 49 roda dua," kata Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BPBD Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).
Dia juga menyebut kerusakan paling parah di Hotel Mutiara Carita, Tanjung Lesung Kampung Sambolo. Hingga kini, lanjut dia, aparat gabungan seperti TNI, Polri, Basarnas, Relawan, Tagana, dan masyarakat masih melakukan evakuasi korban tsunami.
"Data ini sementara, diperkirakan data masih akan bertambah karena belum semua daerah terdampak berhasil di data semuanya," jelas dia.
Sebelumnya, Tsunami menerjang beberapa daerah di sekitar Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.00 WIB.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
168 Meninggal
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara, jumlah korban meninggal mencapai 168 orang.
"Total jumlah 168 orang meninggal dunia, 745 luka-luka, dan 30 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).
Sutopo mengatakan, korban tsunami berasal dari tiga daerah yaitu di 3 Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
"Data ini sementara, diperkirakan data masih akan bertambah karena belum semua daerah terdampak berhasil di data semuanya," kata dia.
Advertisement